Ekspor Kopi Indonesia Naik 37 Persen

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 21 Juli 2022
Ekspor Kopi Indonesia Naik 37 Persen
Ilustrasi biji kopi. (Foto: Unsplash/patryk gauza)

MerahPutih.com - Meningkatnya konsumsi kopi di dalam negeri dan tingginya antusiasme yang memunculkan pengusaha kopi baru merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Termasuk meningkatkan produksi kopi dan efisiensi proses produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke seluruh dunia termasuk Kanada.

Baca Juga:

Warga Binaan Rutan Kini Dibekali Kemampuan Olah Kopi ala Barista

Adapun dalam catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai USD 851 juta dan Indonesia menempati posisi ke-13 sebagai negara ekspor kopi ke dunia.

Nilai ekspor kopi periode Januari-Mei 2022 mencapai USD 394 juta, meningkat 37 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (AS), Mesir, Jepang, Spanyol, dan Malaysia.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, kolaborasi Indonesia dan Kanada melalui National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) merupakan upaya sinkronisasi dalam menghubungkan para petani dan UKM kopi ke para pebisnis kopi besar di Indonesia.

"Dengan begitu, akan membuka peluang kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kopi," terang Wamendag, Kamis (21/7).

Menurut Jerry, NSLIC/NSELRED sebagai proyek inti kemitraan berkelanjutan antara Indonesia dan Kanada yang telah terjalin sejak 2016.

"Program ini dinilai sangat baik karena telah memberikan manfaat kepada lebih dari 5.000 UKM dan 71.000 pelaku usaha," ucapnya.

Baca Juga:

Minum 2 Cangkir Kopi Sehari dapat Mengurangi Risiko Kerusakan Ginjal

Di sisi lain, proyek ini juga turut mendukung ekonomi lokal di dalam Kawasa Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan lokal, serta komoditas unggulan lokal dalam nilai rantai pasokan.

Lanjut Wamendag, Indonesia memiliki peluang besar memperluas kehadirannya di pasar kopi global jika tantangan unik yang menghambat ekspansi bisa diatasi. Standardisasi praktik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk semakin penting dalam perdagangan global.

Contohnya, biji kopi Indonesia mengalami habatan masuk pasar Eropa karena tingkat residu yang melebihi batas maksimal sesuai regulasi Komisi Eropa.

"Kementerian Perdagangan siap membantu petani kopi Indonesia terkait masalah residu pestisida yang menyebabkan terhambatnya ekspor kopi Indonesia ke Eropa," tegas Wamendag.

Di samping itu, Kemendag juga telah menjalin kerja sama dengan Arise Plus dan Uni Eropa untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran Indikasi Geografis (IG) sebagai komponen penting dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia melalui jenama (branding) dan produksi produk IG Indonesia.

Saat ini, tercatat sebanyak 111 produk IG Indonesia, antara lain Kopi Ijen-Raung, Kopi Kintamani, Kopi Wamena, Kopi Sindoro-Sumbing, Kopi Kalosi, Kopi Manggarai, Kopi Mandailing, Kopi Gayo, Kopi Preanger, Kopi Sipirok, Kopi Koerintji, Kopi Simalungun, Kopi Lintong, Kopi Toraja, dan lain sebagainya. (Asp)

Baca Juga:

Sekjen PDIP Ajak Anak Muda Indonesia Tunjukkan Spirit Nasionalisme Lewat Kopi

#Kopi #Ekspor #Kemendag
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan