Merahputih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen (yoy) pada triwulan II-2021, dibandingkan periode sama tahun lalu.
BPS juga mencatat terjadi kontraksi dalam perekonomian Indonesia pada triwulan I-2021 yaitu minus 0,74 persen sehingga secara kuartal (qtq) ekonomi naik sebesar 3,31 persen pada triwulan II-2021.
Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo meminta, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk berupaya menjaga momentum dengan mendekati nasabah.
"Pemerintah dan Himbara terus menjaga momentum pemulihan ekonomi ini. Penanganan COVID-19 yang baik semoga bisa terus menjaga momentum ini," kata dia dalam konferensi pers virtual 'Optimisme untuk Indonesia', Kamis (5/8).
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Melesat 7,07 Persen di Triwulan II 2021
Dia menambahkan penanganan COVID-19 melalui PPKM, program vaksinasi dan proses pengobatan yang berjalan bersama diharapkan bisa menjaga perekonomian. Sektor perbankan sebagai salah satu instusi yang paling berperan dalam pemulihan ekonomi nasional hadir dan terus mendorong upaya pemulihan.
"Kita terus dorong agar komponen Himbara mendekati pelaku sektor usaha, baik dari mikro sampai menengah hingga korporasi untuk menyusun perencanaan dan pertumbuhan bisnisnya ke depan," jelas dia.
Permintaan kredit ini mulai terlihat pada kuartal II lalu. Hal ini karena sektor riil mulai merencanakan untuk meningkatkan produktivitas di masa yang akan datang. Karena itu bank juga berupaya untuk mengelola restrukturisasi yang dilakukan pada tahun lalu untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19.
"Kita yakin dengan perbaikan struktur neraca pembayaran dan trade surplus jadi momentum yang baik untuk keberhasilan pemerintah," tambah mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara Sunarso menyatakan, pihaknya optimistis pemulihan ekonomi semakin dekat ditopang oleh pertumbuhan kredit perbankan yang positif.

Untuk pertama kalinya, kredit perbankan tumbuh positif sebesar 0,6 persen Juni 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu, setelah sebelumnya negatif selama 8 bulan berturut-turut.
Sunarso, yang juga Dirut BRI, mengatakan pertumbuhan positif itu tidak terlepas dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah.
"Perbankan didorong untuk menyalurkan kredit tetapi sebagian risikonya diserap pemerintah melalui APBN," kata dia.
Tercatat, penyaluran stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bank-bank Himbara mencapai Rp 570,55 triliun kepada 51,77 juta penerima per Mei 2021. Di luar PEN, realisasi restrukturisasi kredit mencapai 3,43 juta nasabah dengan outstanding kredit Rp 411,14 triliun. (Knu)
Baca Juga:
Tekanan PPKM Bikin Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bakal Capai 5 Persen