MerahPutih.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi anjlok menembus ke bawah level psikologis 5.000 setelah akan diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Bahkan, BEI sampai terpaksa membekukan sementara perdagangan saham, alias trading halt, pada pukul 10.36 WIB.
IHSG sempat terkoreksi 257,5 atau 5 persen ke posisi 4.891,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 45,84 poin atau 5,7 persen menjadi 758,51.
Baca Juga:
"Ya karena PSBB tahap II lah. Wajar reaksi pasar terhadap PSBB ini dan memang sepertinya diperlukan untuk menjaga tingkat penularan COVID-19" kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo di Jakarta, Kamis (10/9).
Pembekuan perdagangan sementara tersebut merupakan yang keenam kalinya sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

Namun, kini BEI sudah kembali membuka perdagangan saham harian. Dilansir Antara, pembekuan dicabut kembali pada pukul 11.06 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat dan kembali ke Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) awal wabah menyerang ibu kota. Aturan itu berlaku pada Senin, 14 September 2020 mendatang. Kebijakan itu diambil Anies karena kasus corona di DKI Jakarta, sudah mengkhawatirkan.

Dengan kembali PSBB, Anies menyampaikan, seluruh tempat hiburan atau wisata di Jakarta akan kembali ditutup seperti Ragunan, Ancol, taman kota yang dikelola pemerintah. Untuk kegiatan usaha makanan seperti rumah makan, restoran, cafe diperbolehkan untuk tetap beroperasi, tetapi pengunjung tidak diperkenankan makan di lokasi. Harus dibungkus, dibawa pulang.
Kegiatan yang sudah sempat diizinkan dengan pembatasan kapasitas kembali dilarang. Misalnya perkantoran untuk membuat kembali kebijakan pegawainya bekerja di rumah. Transportasi akan kembali dibatasi hingga beribadah di rumah.
"Kami semua dalam pertemuan tadi bersepakat untuk tarik rem darurat. Yaitu bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan usahakan beribadah juga dari rumah," kata Anies, Rabu (9/9) malam. (*)
Baca Juga:
Jakarta Kembali PSBB, Keluhan Lonjakan Listrik Diminta Tidak Terulang