MerahPutih.com - Ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdampak pada hubungan Partai Gerindra dengan Istana.
Pengamat politik Karyono Wibowo menilai, peta politik juga bisa terancam goyang. Sebab, Edhy merupakan salah satu kader partai Gerindra yang akhirnya masuk di dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi-Maruf dari hasil Pilpres 2019.
Baca Juga
“Peristiwa ini bisa mengganggu relasi politik Prabowo dan Jokowi," kata Karyono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/11).
Karyono menilai, kepercayaan Jokowi terhadap Gerindra bisa menurun.
"Tidak hanya kepercayaan Presiden Jokowi yang menurun, tapi juga kepercayaan rakyat terhadap Prabowo dan Gerindra,” tuturnya.
Ia meyakini, kasus ini menjadi batu sandungan Prabowo jika kelak masih punya keinginan untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024.
"Karena publik mencatat, spirit anti korupsi, pemberantasan korupsi dan pemerintahan bersih sekadar jargon,” jelas Karyono.

Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK juga menjadi goncangan besar bagi partai berkepala burung garuda itu.
“Kasus dugaan korupsi di KKP ini merupakan tsunami politik bagi partai Gerindra. Kewibawaan Prabowo dan institusi partai ikut tercemar,” jelas Direktur Indonesia Public Institute ini.
Perlu diketahui, bahwa 17 orang berhasil diamankan oleh KPK dalam kegiatan operasi tangkap tangan di beberapa lokasi di kawasan Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Dari 17 orang yang diamankan, dua di antaranya adalah Menteri KKP Edhy Prabowo dan istrinya Iis Rosita Dewi, yang dikabarkan ditangkap di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng.
Hingga berita ini diturunkan, Edhy bersama rekan-rekannya termasuk sudah dijebloskan ke sel KPK. (Knu)
Baca Juga