EA telah mengumumkan pemutusan kontrak dengan developer di balik gim Project Cars, yakni Slightly Mad Studios. Dengan begitu, judul gim tersebut tidak akan digarap lebih lanjut. Urusan penggarapan gim terbaru bergenre racing di perusahaan itu akan dipindahtangankan ke EA Sports. Meski EA telah memutuskan kontrak dengan pengembang, judul gim tersebut sudah dipatenkan dan akan tetap berada di EA. Hal itu disebabkan akuisisi oleh Codemasters, yang menjadi anak perusahaan milik EA, pada 2019. Seperti dilansir Video Games Chronicle, akuisisi oleh Codemasters tersebut telah dilakukan dengan melemparkan dana hingga Rp 467 miliar demi membuat Project Cars jado judul yang akan digarap di bawah naungan Codemasters. Sementara itu, EA membeli Codemasters pada 2021 untuk membuat Project Cars maupun gim Codemasters lainnya untuk tetap digarap dan dipublikasikan EA.
BACA JUGA:
Pemutusan kontrak ini amat disayangkan, padahal EA pada siaran persnya sempat mengatakan Project Cars memiliki potensi lebih dalam jangka waktu yang panjang. Kini, penggarapan gim tersebut malah akan ditutup. Investasi pada judul itu juga turut dihentikan. Meski pemutusan penggarapan Project Cars merupakan hal yang krusial bagi EA, mereka menganggap banyak hal yang bisa mereka fokuskan demi membuat penggemarnya mendapatkan pengalaman yang mereka ekspektasikan.
Need for Speed Unbound, F1 22, Grid Legends, dan seri Dirt terbaru masih menjadi kartu as bagi EA yang akan tetap digarap dalam beberapa tahun mendatang. Menghentikan penggarapan Project Cars, yang seharusnya sekuel Project Cars 4 dapat sukses di konsol next-gen, merupakan konsekuensi yang harus mereka lakukan demi menghentikan pasarnya dengan kompetitor kelas atas, seperti Forza di Xbox dan PC, maupun Gran Turismo di PlayStation.
BACA JUGA:
Transisi dalam mengeluarkan gim bergenre real simulation racing ini harus dilakukan sehingga memuat EA hanya akan menggarap gim bergenre street racing, off-road racing, maupun real simulation racing yang lebih segmental ke pasar F1 saja. Portofolio akan tetap selalu dilengkapkan EA, meski untuk segmen real simulation racing secara umum layaknya Forza maupun Gran Turismo harus ditutup oleh mereka.(dnz)
BACA JUGA:
EA Sports Hapus Tim dan Liga Rusia di 'FIFA 22' dan 'NHL 22'