UNTUK mempermudah skrining Tuberlkolosis (TBC) di Jatim secara mandiri. Maka Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) hadirkan aplikasi berbasis website bertitel E-TIBI.
Kepala Dinkes Jatim Dr. Erwin Astha Triyono mengatakan, hadirnya aplikasi ini untuk memudahkan eliminasi TBC.
Baca Juga:

"Keunggulan yang ada pada aplikasi E-TIBI ini diantaranya masyarakat mudah mengakses aplikasi tanpa login terlebih dahulu. Akses ke tautan aplikasi mudah disebarkan melalui media sosial, cepat dalam pengisian (sekitar satu menit usai pengguna mengisi identitasnya)," jelasnya, Rabu (27/04/2022).
Ia menambahkan aplikasi ini juga menggunakan bahasa yang mudah dicerna penggunanya dan langsung mengetahui status pemeriksaan (terduga/bukan terduga).
"Usai mengetahui hasil pemeriksaannya, masyarakat terduga TBC diharapkan segera menuju ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat, sehingga ditindaklanjuti tenaga kesehatan," terangnya.
Menurutnya, implementasi self assessment melalui E-TIBI tidak selalu bersandar pada kemandirian masyarakat, namun perlu dukungan berbagai pihak. Untuk itu, saat ini sedang diedukasi kepada masyakarat yang dibantu tenaga kesehatan, kader dan komunitas.
Baca Juga:

"Hal ini akan mengurangi stigma sekaligus bemtuk dukungan kepada mereka untuk mau melakukan self assessment/skrining mandiri," tegas Dr. Erwin.
Di tahap awal, lanjutnya, implementasi self assessment melalui E-TIBI dilakukan pada kelompok ODHA. Kemudian mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan agar bisa diterapkan untuk masyarakat Jawa Timur.
"Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak antara lain organisasi profesi, akademisi perguruan tinggi, organisasi masyarakat, komunitas peduli TBC, dan insan media untuk terlibat demi menyukseskan program ini agar mencapai eliminasi TBC di Jawa Timur tahun 2030 nantinya," pungkas Dr. Erwin. (Andika Eldon/Surabaya)
Baca Juga: