Dukung Pengembangan Alat Tes Antigen Lokal, Moeldoko: Ada Marketnya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 28 Agustus 2021
Dukung Pengembangan Alat Tes Antigen Lokal, Moeldoko: Ada Marketnya
Tenaga kesehatan memeriksa masyarakat dengan tes cepat antigen guna mengetahui apakah positif COVID-19 atau negatif. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Merahputih.com - Pemerintah mendukung pengembangan alat tes antigen buatan lokal yang kini mulai diproduksi oleh sejumlah pihak swasta.

Dengan pengembangan alat tes antigen buatan lokal, ke depannya masyarakat akan semakin mudah mengakses tes antigen dengan harga lebih murah.

“Kita harus optimistis sehingga nantinya sustainable, dengan ada marketnya yang jelas,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangannya, Sabtu (28/8).

Baca Juga

Pengunjung Mal Belum Divaksin Wajib Bawa Surat PCR dan Swab Antigen

Pemerintah akan sangat terbuka terhadap usulan dan ide positif untuk penanganan pandemi COVID-19. KSP, kata Moeldoko adalah sebuah lembaga yang bisa menjembatani, ikut menyuarakan ke Kementerian Kesehatan dan unsur-unsur yang lain untuk mendukung alat kesehatan produksi lokal.

Dengan alat tes swab antigen yang diproduksi perusahaan lokal ini, Moeldoko berharap akan terus terjadi peningkatan testing dan tracing untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia masih mengimpor alat pendeteksi COVID-19 termasuk PCR (polymerase chain reaction) dan rapid test antigen. Kementerian Kesehatan pun telah menetapkan batasan biaya rapid test tertinggi sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 ribu untuk di luar Pulau Jawa.

Ilustrasi "swab test". (Foto: Antara)
Ilustrasi "swab test". (Foto: Antara)

Pemerintah menyebut standar biaya ini telah melalui pertimbangan yang matang sesuai dengan berbagai komponen dan bisnisnya.

Serangkaian proses yang dimulai dari pengambilan sampel, proses pengolahan sampel hingga pengelolaan limbah medis, juga menjadi faktor pertimbangan harga rapid test.

Namun, bagi sebagian besar orang, rapid test masih cukup mahal. Hal inilah yang membuat jumlah testing harian di Indonesia masih sangat terbatas.

Baca Juga

Kemenkes Jelaskan Harga Tes PCR Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan di India

Menurut Moeldoko, produksi alat antigen lokal akan memberikan harga yang terjangkau dan bersaing. Tak hanya itu, produksi alat antigen dalam negeri juga akan menyerap banyak anak-anak bangsa sebagai tenaga kerja.

“Kita harus optimistis sehingga nantinya sustainable dengan ada marketnya yang jelas. Pemerintah seharusnya dapat ambil bagian menghidupkan usaha ini, dengan ikut membeli alat tes antigen produksi lokal,” ujar Moeldoko. (Pon)

#COVID-19 #Test Covid 19 #Vaksin Covid-19 #Satgas COVID-19 #Harga Vaksin COVID-19 #Jenderal Moeldoko #Jenderal TNI Moeldoko
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan