Dugaan Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun, Yenny Wahid Ajak Masyarakat 'Ojo Kagetan'

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 03 Agustus 2021
Dugaan Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun, Yenny Wahid Ajak Masyarakat 'Ojo Kagetan'
Komisaris Independen baru Garuda Indonesia Yenny Wahid di Jakarta, Kamis (23/1/2020). ANTARA/Aji Cakti/am.

Merahputih.com - Putri kedua Presiden KH Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid angkat bicara soal bantuan hibah Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio yang hingga kini belum jelas pencairan dananya.

Menurut Yenny, hal ini menunjukkan contoh bahwa kita semua mengalami krisis akal sehat dan suka kagetan.

"Meskipun kita percaya bahwa selalu ada malaikat dan keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan," ujar Yenny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8).

Baca Juga:

Mahfud MD Sebut Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio Cuma Modus

itu meminta semua pihak mengedepankan rasionalitas dan akal sehat. Semestinya, sedari awal ada kecurigaan dari sumbangan tersebut. Terlebih nominalnya sangat besar.

"Benar apa tidak? Sehat mentalnya atau tidak? Jangan sampai satu negara ikut kebobolan. COVID-19 memang membuat kita nyaris putus asa, tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat," beber dia.

Menurut dia, penting sekali semua informasi tidak diterima bulat-bulat. "Perlu dilakukan verifikasi dulu sebelum dikeluarkan ke publik," katanya.

Yenny Wahid

Geger keluarga Tio ini mengingatkan dia pada heboh Bruneigate yang menimpa Presiden Wahid. Ketika itu parlemen menekan keras. Setelah tim Kejaksaan Agung memverifikasi langsung pada Kesultanan Brunei, barulah akal sehat tegak kembali.

Ia meminta publik jangan mudah kaget sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi. Juga para abdi negara dan abdi masyarakat hendaknya kedepankan rasionalitas sebelum menyebar kabar dan megeluarkan pernyataan ke publik.

Ia ingat, dulu geger Menteri Luar Negeri saat itu, Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara. Aparat yang tidak kedepankan rasional meloloskan orang tersebut diterima menteri utama kabinet. "Hilangnya sense of rasionality," tegas dia.

Baca Juga:

Kasus Sumbangan Akidi Tio Picu Kontroversi, Publik Diminta tak Perkeruh Suasana

Cut Zahara Fona nama ibu hamil yang mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara dan diterima Malik di kediaman resmi. Sang menteri mendengarkan 'bayi bicara'. Lalu heboh pers memberitakan dan publik geger. Belakangan Cut Zahara ketahuan bohong, ternyata "suara bayi dari dalam perut" itu adalah suara perekam yang disembunyikan di perut.

Sekali lagi dia meminta semua pihak selalu rasional. "Memang Pandemi COVID-19 ini membuat kita semua nyaris putus asa. Tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat. Mari kita berbuat sebisa kita membantu sesama dalam keadaan serba sulit saat ini," kata dia. (Pon)

#Yenny Wahid #COVID-19 #Kasus Covid
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan