MerahPutih.com - Peta perpolitikan tanah air masih dinamis jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kini, muncul wacana dua poros atau hanya dua pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
Yakni adanya upaya menyatukan atau meleburkan koalisi pendukung dua bakal capres, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Baintelkam Polri Terbitkan SKCK Bacapres Anies Baswedan
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, upaya peleburan kubu Ganjar dan Prabowo dilakukan dengan tujuan agar pasangan capres-cawapres yang diusung oleh kubu tersebut tidak mendapat lawan tanding yang sebanding.
"Ada keyakinan menang satu putaran apabila menyatu dua poros di atas," kata Pangi kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/9).
Menurutnya, wacana tersebut mencuat karena ada kekhawatiran pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) punya kans menang kalau kontestasi pertandingan terjadi dua putaran dengan skema tiga poros.
"Ini saya pikir juga sesuatu yang sudah dikalkulasi, dihitung ulang secara cermat karena ada kekhawatiran pasangan Anies-Cak Imin berpotensi punya kans menang kalau kontestasi pertandingan terjadi 2 putaran dengan skema 3 poros," ujar Pangi.
Dia menambahkan, wacana menyatukan kubu Prabowo dan Ganjar dilakukan agar poros yang mengusung gagasan "keberlanjutan" tidak terbelah, mengingat poros "perubahan" kubu Anies-Muhaimin tampak solid.
"Sampai sejauh ini, Ganjar dan Prabowo belum juga mengumumkan pasangan cawapres mereka, apakah betul akan diumumkan cawapres last minute atau ini menjadi sinyal bahwa pasangan Prabowo-Ganjar akan melebur," tutur Pangi.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Eks Ketum PBNU Pimpin Ulama NU Doakan Anies
Pangi menyebut ada keyakinan bahwa kemungkinan kubu Prabowo dan Ganjar akan melebur membentuk poros keberlanjutan dengan dua alasan.
"Pertama, kalau elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin terjadi tren dan pertumbuhan elektoral mengalami peningkatan yang signifikan sampai per 19 Oktober menjelang didaftarkan ke KPU," paparnya.
Tapi, sebut Pangi, jika seandainya elektabilitas pasangan itu stagnan atau masih landai, maka kemungkinan poros Ganjar tidak akan melebur ke poros Prabowo sehingga akan ada 3 poros capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Kedua kalau Ganjar dan Prabowo belum menemukan pasangan cawapres yang ideal," jelas Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.
Dari data Survei Voxpol Center pada Agustus 2023 menunjukkan bahwa sebesar 56,3 persen pemilih menginginkan pasangan capres-cawapres cukup 2 pasang saja dan sebesar 34,9 persen menginginkan pasangan capres-cawapres lebih dari 2 pasang.
Bagi Pangi, berapa pun pasangan capres-cawapres yang bertarung di Pilpres 2024, yang terpenting ada representasi poros keberlanjutan dan poros perubahan.
"Yang terpenting wajib harus ada representasi poros perubahan dan poros keberlanjutan, supaya kedua mazhab pemilih ini mereka merasa terakomodir dan terwakili aspirasinya," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga:
Anies Lakukan Safari Politik di Makassar