Dua Pekan Ganjil Genap di DKI, Nyaris 5 Ribu Kendaraan Ditilang Polisi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 26 Agustus 2020
Dua Pekan Ganjil Genap di DKI, Nyaris 5 Ribu Kendaraan Ditilang Polisi
Polisi menindak pelanggar yang terjaring dalam Operasi Patuh Jaya 2020 di Jalan Kemayoran, Kamis (23/7/2020). (ANTARA/HO/Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat)

Merahputih.com - Kebijakan ganjil genap di 25 ruas jalan Ibu Kota yang kembali diaktifkan beberapa minggu ini tidak membuat ruas jalan di Jakarta lengang. Meskipun ribuan pelanggar aturan ganjil genap telah ditindak petugas Polda Metro Jaya

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, selama dua pekan kebijakan ganjil genap kembali berlaku di ruas jalan Jakarta sudah ada 4.894 kendaraan yang melanggar dan ditindak dengan cara penilangan. Dia melanjutkan, ada dua jenis penindakan yaitu dengan cara penilangan manual dan kamer E-TLE.

"Pelanggaran terdiri dari tilang manualnya itu 2.466 dan tilang elektronik 2.428," kata Sambodo kepada wartawan Rabu (26/8).

Baca Juga

Penyebab Klaster Baru Corona, 8 Perusahaan di DKI Ditutup Sementara

Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Kasubdit Bin Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri menambahkan, seperti sebelumnya pihaknya memang telah menyiapkan tim pengurai kemacetan yang bertugas menjalankan patroli dan mencari simpul kemacetan.

“Jadi kita memang sudah bentuk tim pengurai kemacetan," katanya. '

Nantinya tim pengurai ini akan diterjunkan ke titik-titik rawan kemacetan baik di persimpangan maupun pertigaan agar turun langsung mengatur arus lalu lintas terutama di jam-jam sibuk.

Meski nanti dampaknya sedikit mengurangi kemacetan, setidaknya pihaknya ingin menunjukan masyarakat kalau polisi hadir di lokasi.

Polisi menindak pelanggar dalam Operasi Patuh Jaya di Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). (ANTARA/HO/Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat)
Polisi menindak pelanggar dalam Operasi Patuh Jaya di Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). (ANTARA/HO/Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat)

Dia akan mengoptimalkan anggotanya yang berdinas di Samsat untuk mempertebal tim pengurai kemacetan di lapangan. "Yang di Samsat juga akan diturunkan untuk membantu anggota di lapangan. Kami akan optimalkan anggota bekerja di lapangan," tegasnya.

Satu tim terdiri dari 20 orang. Anggota tim pengurai macet ini disebar ke titik-titik rawan macet. "Kita siagakan anggota tersebut di titik macet, terutama di lokasi yang tergenang air supaya membantu kelancaran," sebut dia.

Selain itu, tim pengurai macet akan membuat rekayasa arus lalu lintas hingga pengaturan di jalan ketika terjadi kemacetan parah.

Dia mengungkapkan, tim ini dilengkapi sarana mobilitas kendaraan sepeda motor bernomor polisi dinas, seragam polisi dan sarana pendukung operasional lainnya. "Kemudian untuk memaksimalkan penugasan tim ini, seluruh ruang lalu lintas dapat dilalui termasuk jalan tol," jelasnya.

Baca Juga

Rabu (29/7), Kasus Positif Corona di DKI Bertambah 584 Orang

Menurutnya, diharapkan tim ini dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap kegiatan urai kemacetan, sehingga tercipta situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang dinamis serta kondusif.

"Sehingga seluruh aktivitas manusia dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. Karena, lalu lintas memiliki dimensi pengertian yang luas berkaitan dengan urat nadi kehidupan manusia, cermin budaya, dan simbul modernitas," tutup dia. (Knu)

#Ganjil Genap
Bagikan
Bagikan