Dua Oknum Pegawai BNI Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Bilyet Bareskrim Polri (ANTARA/Laily Rahmawaty)

MerahPutih.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri kembali menetapkan dua pegawai BNI Cabang Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tersangka.

Kedua pelaku saat ini berstatus tersangka terkait kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito seorang nasabah di Kantor Cabang BNI Makassar.

Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helmy Santika mengungkapkan, dua orang tersebut diduga membantu tersangka sebelumnya yaitu MBS melakukan aksi kejahatannya.

Baca Juga:

Bareskrim Polri Bongkar Penipuan Nasabah BNI

"Pada Rabu (15/9) malam sudah kita lakukan penangkapan dan sudah tiba di Bareskrim, yang diduga turut serta atau membantu tersangka MBS dalam melakukan aksinya. Menyiapkan bilyet, rekening fiktif," jelas Helmi kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (17/9).

Helmi menyebut, salah satu tersangka itu yakni berinisial ST. Terhadap keduanya telah dilakukan penahanan.

"Sebanyak dua orang sudah diamankan dan ditahan," ucapnya.

Helmi menegaskan, bilyet giro yang diterbitkan MBS dipastikan palsu. Hal tersebut diketahui dari bahan kertas yang digunakan bukan merupakan produk BNI.

"Yang penting dari bahan kertasnya saja itu bukan produk dari BNI. Di situ ada nomor register, registernya pun tidak tercatat, tidak ada. Akhirnya bilyet itu bukan merupakan produk dari BNI," pungkasnya.

Logo BNI (Foto: Istimewa)
Logo BNI (Foto: Istimewa)

Untuk mencari aliran dana atau aset milik mereka tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Terhadap aset ke mana tersangka menggunakan uang ini kita sedang buka aliran dananya, sama dengan PPATK," kata Helmi.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri telah menetapkan pegawai bank plat merah di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan bilyet deposito seorang nasabah di Kantor Cabang BNI Makassar.

"Sudah dilakukan penetapan tersangka dan penahanan terhadap tersangka atas nama MBS, tersangka MBS adalah pegawai BNI Makassar," kata Helmi.

Selain itu, berdasarkan hasil pengembangan penyidikan terkait kasus itu sendiri. Polisi telah menetapkan dua tersangka lainnya.

"Sedangkan hasil pengembangan penyidikan ada penambahan dua tersangka lainnya. Saat ini berkas sudah dikirimkan (tahap 1) ke kejaksaan," ujar Helmi.

Baca Juga:

BNI Salurkan KUR Bagi Petani Porang

Dia menjelaskan, penetapan tersangka tersebut berawal dari adanya Laporan Polisi (LP) dengan nomor LP/B/0221/IV/2021/Bareskrim tanggal 1 April 2021 tentang dugaan Tindak Pidana Perbankan dan Tindak Pidana Pencucian Uang.

"Sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 ayat (1) huruf a dan huruf b dan ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan atau pasal 3 dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yang dilakukan oleh tersangka atas nama MBS," jelasnya.

Atas kasus ini sendiri, sejumlah nasabah telah mengalami kerugian yakni IMB sebesar Rp 45 miliar dari dana deposan seluruh Rp 70 miliar dan sudah dibayar sebesar Rp 25 miliar.

"Deposan H sebesar Rp 16,5 miliar dari dana yang didepositokan sebesar Rp 20 miliar sudah dibayar Rp 3,5 miliar. Deposan R dan A sebesar Rp 50 miliar sudah dibayar," sebutnya. (Knu)

Baca Juga:

BNI Tampung Duit Rp52,3 Miliar dari Eksportir Benur

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Bulog Solo Salurkan Beras Cadangan untuk 41.142 Warga Miskin
Indonesia
Bulog Solo Salurkan Beras Cadangan untuk 41.142 Warga Miskin

"Penyaluran bantuan cadangan beras dari Pemerintah Pusat tersebut tujuannya untuk meringankan warga masyarakat yang tidak mampu karena ada kenaikan harga beras saat ini," kata dia

Kronologi Pesawat Tergelincir Sejauh 200 Meter di Bandara Morowali
Indonesia
Kronologi Pesawat Tergelincir Sejauh 200 Meter di Bandara Morowali

AirNav Indonesia menjelaskan kronologi tergelincirnya pesawat tersebut.

Pj DKI 1 bakal Modifikasi Jalur Sepeda di Jakarta
Indonesia
Pj DKI 1 bakal Modifikasi Jalur Sepeda di Jakarta

Dishub juga akan melakukan modifikasi jalur sepeda. Sehingga ke depan, jalur sepeda di Jakarta menjadi lebih efektif.

Jakarta Fair 2023 Kembali Digelar, Catat Tanggal dan Harga Tiket Masuknya
Indonesia
Jakarta Fair 2023 Kembali Digelar, Catat Tanggal dan Harga Tiket Masuknya

Ralph juga memastikan harga tiket Jakarta Fair Kemayoran 2023 tak mengalami perubahan dari tahun lalu, yakni Senin Rp 30.000, Selasa Rp 40.000, Rabu dan Kamis Rp 40.000, Jumat sampai Minggu Rp 50.000.

KAI Respons soal Oknum Pegawai Terduga Teroris Ditangkap Densus 88
Indonesia
KAI Respons soal Oknum Pegawai Terduga Teroris Ditangkap Densus 88

EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji menyatakan, pihaknya menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktek

Saksi Ungkap CCTV Berisi Brigadir J Masih Hidup
Indonesia
Saksi Ungkap CCTV Berisi Brigadir J Masih Hidup

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perintangan penyidikan kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kerugian Negara akibat Perbuatan Kepala BP KPBPB Bintan Capai Rp 296 Miliar
Indonesia
Kerugian Negara akibat Perbuatan Kepala BP KPBPB Bintan Capai Rp 296 Miliar

Den Yalta ditahan setelah diperiksa sebagai tersangka pada hari ini, Jumat (11/8).

[HOAKS atau FAKTA]: Wajah Ganjar Dilukis Presiden Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wajah Ganjar Dilukis Presiden Jokowi

Akun Facebook Bubun Wirahman memposting sebuah gambar Jokowi sedang melukis wajah Ganjar. Dalam lukisan tersebut terdapat tulisan “Siap?”. Postingan diunggah pada 30 April 2023 pukul 15.05.

PPP: Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Berujung pada Koalisi
Indonesia
PPP: Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Berujung pada Koalisi

Rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengemuka ke publik.

Tawaran Cawapres Ganjar Dinilai Strategi PDIP Goyang Koalisi Lawan
Indonesia
Tawaran Cawapres Ganjar Dinilai Strategi PDIP Goyang Koalisi Lawan

PDI Perjuangan masih memegang kendali perpolitikan di tanah air.