Dua Anak Buah Anies Mundur, PDIP: Kenapa Tidak Perang Dulu Bahas KUA-PPAS
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyayangkan dua Kepala Dinas Pemprov DKI mengundurkan diri di saat eksekutif dan legislatif tengah membahas Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Gembong memempartanyakan kenapa Kadisparbud DKI Edy Junaedi dan Kepala Bappeda DKI Sri Mahendra Satria Wirawan tidak melepas jabatannya setelah Pemprov dan Dewan Kebon Sirih menyelesaikan pembahasan KUA-PPAS.
Baca Juga:
"Kita sayangkan di saat pertempuran pembahasan APBD mereka mengundurkan diri. Kenapa tidak menyelesaikan peperangan sampai selesai, baru mundur?" kata Gembong saat dihubungi wartawan, Jumat (1/11).
Meski demikian, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini menghormati keputusan dua Kadis tersebut karena hal tersebut merupakan hak mereka.
"Tapi soal pengunduran diri itu hak yang bersangkutan kan. Kita menghormati hak itu," paparnya.
Sebelumnya, secara mengejutkan Kepala Disparbud DKI Edy Junaedi dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatan. Edy resmi mundur dari posisi Kadisparbud per tanggal 31 Oktober 2019 kemarin.
Baca Juga:
Ketika dikonfirmasi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir mengataka, Edy melepas tugasnya karena kemauan sendiri.
Chaidir juga tak mengetauhi lebih jelas alasan Edy mengundurkan diri. Kata Chaidir, Edy memilih menjadi staf di dinas tersebut ketimbang Kadisparbud.
Tak berselang berapa lama, Sri Mahendra Satria Wirawan juga mengikuti jejak Edy Junaedi. Sri Mahendra mengundurkan diri dari Kepala Bappeda DKI.
"Bapak ibu sekalian, seperti kita ketahui situasi dan kondisi saat ini, yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi," kata Mahendra di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/11). (Asp)
Baca Juga: