KEMBANG api kerap digunakan untuk memeriahkan berbagai perayaan hari besar pada malam hari. Harmonisasi cahaya kembang api menarik mata para pengunjung tempat wisata hingga pada gelaran acara besar sejak dahulu hingga sekarang.
Seiring perjalanan waktu, perkembangan teknologi melahirkan drone yang mampu memberi efek-efek cahaya macam kembang api yang kini dikenal sebagai drone light show. Adalah pertunjukan yang memanfaatkan sejumlah drone berjenis quadcopter dan dikendalikan secara teratur melalui sistem komputer tanpa kendali pilot sama sekali.
Pesawat nirawak tersebut akan terbang sesuai formasi sambil menampilkan cahaya dengan berbagai warna tertentu. Sehingga bila dilihat penonton, gerak terbang dan cahaya dari drone akan menampilkan bentuk dan warna yang menarik.
Baca juga:
Tiongkok Pamerkan Drone Bawah Air Seperti Ikan Sungguhan

Awal mula ide tersebut muncul ketika penggunaan drone mulai marak di masyarakat. Vijay Kumar, dekan teknik di Universitas Pennsylvania menyampaikan ide tersebut pada 2012 lalu. Kemudian tak lama sejak itu, pada 2012 terciptalah pertunjukan perdana menggunakan drone di Kota Linz, Austria, oleh Art Electronica Futurelab.
Tentu tak mudah mengendalikan drone dalam jumlah banyak secara bersamaan terlebih menggunakan formasi yang indah. Maka dibutuhkan banyak peran dan keahlian untuk berkecimpung dalam jenis pertunjukan baru tersebut.
Cara kerjanya adalah dengan membuat sejumlah drone beratraksi dengan formasi terbang tertentu. Drona yang digunakan bukan seperti yang biasanya melainkan drone yang mengandalkan GPS, sensor, dan lampu LED besar dengan sistem kendali yang terpusat pada satu komputer.
Baca juga:
Manfaat Drone untuk Industri Pertambangan di Indonesia
Sedangkan formasi terbangnya menggunakan peran desainer ataupun animator yang mengkonsep visual gerak setiap drone. Tak hanya arah terbangnya yang didesain namun juga rancangan harmoni warna lampu dari setiap drone.
Konsep visual yang sudah dirancang sedemikian rupa tersebut diserahkan ke bagian programming dan pilot sehingga menjadi konfigurasi program yang dapat menjadi gerak terbang drone.
Namun bukan hanya terbang karena perbedaan drone untuk pertunjukan terdapat pada kemampuan untuk terbang selama mungkin dan seterang-terangnya. Formasi terbang juga dapat dibentuk sesuai keinginan seperti membantu kalimat atau gambar tertentu.
Indonesia sendiri juga pernah menjadikan drone light show sebagai bagian dari hiburan pada gelaran Asian Games 2018 di mana sebanyak 300 drone membentuk formasi dari kalimat 'Asian Games 2018' hingga membentuk orang membawa obor.
Baca juga:
Helikopter Drone, Inovasi Logistik Aman

Banyak penonton yang terpukau dengan keindahan pemanfaatan drone sebagai bentuk hiburan pertama di Indonesia. Hingga kini sudah banyak acara lainnya yang mulai memanfaatkan drone sebagai bagian dari pertunjukan hiburan.
Maka dari itu Michael Wishnu Wardana selaku Managing Director Terra Drone Indonesia mengungkapkan pertunjukan drone adalah salah satu contoh perkembangan teknologi yang diterima baik oleh masyarakat.
"Kini pertunjukan di acara besar sudah mulai menggunakan drone karena bisa menampilkan visual sesuai keinginan dan tema acara. Terra Drone Indonesia pun mulai tahun ini sudah bisa memberikan jasa drone light show setelah mulai banyaknya permintaan dan paham betul mengenai peraturannya," katanya dalam keterangan resmi.
Dirinya berharap Terra Drone Indonesia dapat berkolaborasi dengan banyak pihak agar nantinya dapat memberi pertunjukan drone yang cantik di Indonesia. (waf)
Baca juga:
Google Luncurkan Aplikasi Bantu Operasional Pilot Drone