MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji kesiapan pembukaan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021. Tentu saja dengan melihat perkembangan kasus COVID-19 di Ibu Kota.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani mengapresiasi, rencana ini. Ia percaya bahwa sekolah tidak akan menjadi klaster baru corona.
Baca Juga
PDIP Anggap Anies tak Tegas soal Pelanggaran Prokes COVID-19 di Jakarta
"Sekolah dan anak-anak adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," kata Zita dalam keteranganya, Minggu (22/11).
Ia lantas mengutip hasil penelitian di Irlandia untuk mendukung argumennya. Dari 56 ribu siswa di sekolah yang dites, hanya ditemukan 2 kasus di mana anak menularkan ke orang tuanya. Selebihnya adalah kasus orang tualah yang menularkan ke anak.
"Gugus Tugas tidak perlu khawatir soal itu," kata politisi PAN itu.

Untuk memastikan keamanan sekolah tatap muka tahun depan, Zita meminta, pemerintah pusat maupun daerah membagikan masker gratis. Termasuk menyediakan fasilitas lain guna memastikan protokol kesehatan diterapkan.
Terutama untuk sekolah swasta yang kondisi keuangannya sangat memprihatinkan. Dia mengaku sudah mengusulkan belajar tatap muka di sekolah segera dilakukan berulang kali.
Perempuan yang biasa dipanggil Bunda Zita itu menuturkan, salah satu bukti adalah ketika ada seorang pelajar yang memilih mengakhiri hidupnya karena pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Seperti kasus seorang siswa di Kalimantan yang bunuh diri akibat stress tugas menumpuk, dan juga kasus seorang ibu yang tega membunuh anaknya (di Tangerang) akibat emosi sekolah daring," kata dia.
Itulah sebabnya, lanjut putri Ketum PAN Zulkifli Hasan ini, pembukaan belajar tatap muka bisa menjadi solusi pendidikan di masa pandemi COVID-19. (Knu)
Baca Juga