MerahPutih.com - DPR telah menyetujui Regional Comprehensif Economic Partnership (RCEP) terkait kerja sama dagang dengan sejumlah negara dunia. RCEP ini menguntungkan Indonesia dalam segi ekspor yang akan naik tajam.
Skema RCEP merupakan sebuah perjanjian perdagangan bebas, yang mencakup 10 negara ASEAN dan 5 negara mitra ASEAN yaitu Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
"Persetujuan RCEP diperkirakan dapat meningkatkan PDB Nasional sebesar 0,07 persen di tahun 2040 dengan kenaikan ekspor mencapai USD 5,01 miliar (sekitar Rp 74,2 triliun) dan surplus perdagangan juga bisa diperkirakan naik 2,5 kali lipat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto, Rabu (31/8).
Baca Juga:
Indonesia Ekspor Satu Ton Bumbu Rendang dan Kalio ke Norwegia
Airlangga mengatakan, negara-negara yang tergabung dalam Persetujuan RCEP merupakan negara-negara mitra utama Indonesia dalam perdagangan dan investasi yang mencakup setidaknya 60 persen dari total ekspor, 71 persen dari total impor, serta 47 persen dari total investasi asing pada tahun 2021.
"RCEP merupakan inisiatif Indonesia pada keketuaan ASEAN tahun 2011 lalu. RCEP menjadi blok perdagangan terbesar yang mencakup 27 persen dari perdagangan dunia, 29 persen dari PDB dunia, dan 30 persen dari populasi dunia, serta 29 persen dari foreign direct investment dunia masuk di wilayah RCEP ini," ungkap Airlangga.
Baca Juga:
Mendag Bukukan Potensi Ekspor Indonesia ke India Senilai USD 3,2 Miliar
Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, Persetujuan RCEP membuka akses pasar baru terutama di sektor pertanian dan perkebunan, perikanan, otomotif dan elektronik, makanan dan minuman, hingga sektor bahan kimia dan mesin di pasar RRT, Jepang, dan Korea Selatan.
"Indonesia mendorong lokasi sekretariat RCEP diharapkan bisa diposisikan di Jakarta. Saat ini Indonesia sudah mempunyai sekretariat ASEAN, sehingga tentunya ini menjadi salah satu unggulan yang bisa ditawarkan Indonesia kepada berbagai negara lain," kata Airlangga.
Pada dasarnya Singapura mengapresiasi dan mendukung terkait Persetujuan RCEP yang merupakan trading block terbesar di dunia.
Indonesia juga, kata Airlangga, meminta dukungan kepada Singapura dan negara-negara lain dalam RCEP agar Sekretariat RCEP berada di Indonesia karena ini merupakan inisiatif Indonesia pada tahun 2011.
"Hal ini strategis bagi Indonesia," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Raih Penghargaan Swasembada Beras dari IRRI, Jokowi Dorong Rencana Ekspor