DPR Sesalkan Pengurangan Mahasiswa Baru IPDN Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Rabu (27/7). Foto: Geraldi/nvl/dpr ri

MerahPutih.com - Kuota penerimaan mahasiswa baru di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengalami pengurangan. Kondisi ini disesalkan Komisi II DPR RI.

Padahal, negara ini dan daerah-daerah di Indonesia terus berkembang, sehingga membutuhkan banyak sumber daya aparatur dari IPDN.

Baca Juga:

Korupsi Proyek IPDN, Eks Pejabat Didakwa Perkaya PT Waskita Karya Rp 26,6 Miliar

Persoalan pengurangan mahasiswa baru ini mengemuka pada pertemuan Komisi II DPR dengan Rektor IPDN Hadi Prabowo di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, kemarin.

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia yang memimpin pertemuan mempertanyakan pengurangan tersebut. Diharapkan di masa depan, pelayanan publik membutuhkan banyak pegawai, salah satunya dari lulusan IPDN.

"Mengapa jumlah penerimaan mahasiswa untuk IPDN ini berkurang. Padahal, kita tahu kebutuhan pelayanan publik (semakin banyak) seiring negara kita yang makin berkembang," ujarnya.

Politikus Golkar ini lalu mengemukakan, ketika banyak daerah menuntut pemekaran, maka kebutuhan aparaturnya juga semakin banyak. Apalagi, pemekaran daerah itu tak bisa dihindari sebagai bukti bahwa Indonesia berkembang.

Baca Juga:

Kasus IPDN, KPK Terima Pengembalian Uang Negara Rp 10 Miliar

"Pemekaran itu tidak bisa dihindari. Suatu saat suka atau tidak suka pasti harus dimekarkan. Ini konsekuensi bahwa Indonesia ini berkembang. Negara ini terus tumbuh dan maju. Penduduknya bertambah, maka kebutuhannya juga bertambah. Dan kalau kebutuhannya itu bertambah, maka orang yang melayani itu juga harus ditambah," ujarnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan mahasiswa baru IPDN mencapai 1.410 formasi. Pada tahun 2023 ini jauh berkurang, hanya menerima 534 formasi.

Rektor IPDN Hadi Prabowo menjawab, soal pengurangan tersebut merupakan keputusan dari Kementerian PAN RB. Apalagi, anggaran untuk IPDN juga jauh berkurang sejak ada pandemi COVID-19 lalu. (Pon)

Baca Juga:

Mendagri Ingin Lulusan IPDN Sekolah S-2 di Negara Tingkat Korupsi Paling Kecil

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Hadapi Tantangan Bisnis 2023, Bank DKi Terus Berinovasi Layanan Digital
Indonesia
Hadapi Tantangan Bisnis 2023, Bank DKi Terus Berinovasi Layanan Digital

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan pihaknya giat berinovasi dan meningkatkan daya saing, layanan serta kinerja perusahaan secara berkelanjutan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional ataupun pembangunan di daerah.

Saut Situmorang Sebut Pimpinan KPK Dilarang Bertemu Orang yang Berperkara
Indonesia
Saut Situmorang Sebut Pimpinan KPK Dilarang Bertemu Orang yang Berperkara

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya.

Setelah dari Kenya dan Tanzania, Jokowi Disambut Hangat di Mozambik
Indonesia
Setelah dari Kenya dan Tanzania, Jokowi Disambut Hangat di Mozambik

Di Tanzania, Jokowi menyebutkan bahwa negara Indonesia dan Tanzania memiliki persamaan identitas, yakni menjunjung kesatuan dan menghargai keberagaman.

Elektabilitas Ganjar Merosot Hingga 8 Persen Pasca Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20
Indonesia
Elektabilitas Ganjar Merosot Hingga 8 Persen Pasca Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20

Hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 8 hingga 13 April 2023 menunjukkan penurunan elektabilitas Ganjar Pranowo pasca batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Sebabkan Ledakan Dahsyat
Indonesia
KA Brantas Tabrak Truk di Semarang, Sebabkan Ledakan Dahsyat

Begitu ditabrak, bagian depan truk meledak dan mengeluarkan api yang besar.

Prabowo Belum Tentukan Cawapres, Cak Imin jadi Pilihan Paling Realistis
Indonesia
Prabowo Belum Tentukan Cawapres, Cak Imin jadi Pilihan Paling Realistis

Ujang menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang paling mungkin menjadi pasangan Prabowo bila maju dalam Pilpres 2024.

Stasiun Gambir Kini Terapkan Face Recognition untuk Pemeriksaan Tiket
Indonesia
Stasiun Gambir Kini Terapkan Face Recognition untuk Pemeriksaan Tiket

Dengan demikian, penumpang tidak perlu lagi menunjukan KTP atau bukti print tiket.

Gibran Buka Suara soal Pemecatan Bobby Nasution dari PDIP
Indonesia
Gibran Buka Suara soal Pemecatan Bobby Nasution dari PDIP

“Saya tidak tahu soal itu. Tanya Bobby dong (dipecat PDIP) karena apa,” kata Gibran di Balai Kota, Rabu (15/11).

PAM Jaya Gaet PT SMI Hadirkan Pemerataan Air Bersih di Jakarta
Indonesia
PAM Jaya Gaet PT SMI Hadirkan Pemerataan Air Bersih di Jakarta

"Pemerataan akses air perpipaan yang hendak dituju pada sinergi ini adalah melalui penjajakan kerja sama pembiayaan untuk mengurangi tingkat kehilangan air di Jakarta," kata Arief di Jakarta, Jumat (21/7).

Aparat Dinilai Tidak Bedakan Pidana dan Perdata di Kasus Helmut Hermawan
Indonesia
Aparat Dinilai Tidak Bedakan Pidana dan Perdata di Kasus Helmut Hermawan

kasus ini dalam kaitannya dengan pertambangan, kontrak karya pertambangannya atau masalah perizinan pertambangan, sehingga konteksnya PTUN menjadi yang utama.