DPR RI: Jangan Cuma Stok, Harga Pangan Saat Ramadan Harus Aman

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 23 Maret 2022
DPR RI: Jangan Cuma Stok, Harga Pangan Saat Ramadan Harus Aman
Pasar tradisional. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan instansi terkait didesak melakukan berbagai upaya untuk menekan sekaligus mengantisipasi terjadinya kenaikan harga berbagai komoditas pangan jelang Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriyah.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Bangun Hartono, mengamini kenaikan harga komoditas pangan menjadi 'agenda' tahunan yang sulit dihindari.

Baca Juga:

Mabes Polri Pastikan Soal Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Puasa

Dengan alokasi waktu yang ada jelang puasa, meski beberapa komoditas belakangan sudah mengalami kenaikan, antisipasi ini sangat penting dilakukan.

"Masyarakat dalam dua tahun terakhir sudah mengalami kesulitan karena dampak pandemi COVID-19. Masyarakat saat ini juga sudah disulitkan dengan kelangkaan dan kenaikan minyak goreng. Jangan sampai bebannya terus bertambah dengan kenaikan kebutuhan dasar jelang bulan puasa," kata Rudi dalam keterangannya, Rabu (23/3).

Merujuk data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Rudi yang juga legislator dari Dapil Sumatera Utara (Sumut) III mengungkapkan bahwa dua pekan jelang Ramadhan 2022 kenaikan harga terjadi pada hampir seluruh komoditas pangan.

Beberapa komoditas pangan yang naik itu terjadi pada komoditas cabai, bawang putih, daging ayam, telur ayam, daging sapi, tahu, tempe, minyak goreng hingga beras. Untuk cabai misalnya saat ini bahkan naik tinggi hingga Rp 70.000 per kilogram.

Bawang putih Rp 33.000 per kilogram, bawang merah mengalami penurunan dari Rp 37.300 kini menjadi Rp 37.000 per kilogram. Sementara untuk harga daging ayam berada di angka Rp 38.000 hingga Rp 39.000 per ekor dan harga telur ayam naik dari Rp 24.000 menjadi Rp 24.500 per kilogram.

Untuk harga daging sapi mengalami kenaikan harga dari Rp 130.000 per kilogram menjadi Rp 140.000 per kilogram. Sedangkan harga minyak goreng masih tetap di angka Rp 23.000 hingga Rp 24.000 per liter sejak beberapa hari lalu.

Pedagang daging ayam di pasar tradisional. (Foto: MP/Dicki Prasetia)
Pedagang daging ayam di pasar tradisional. (Foto: MP/Dicki Prasetia)

"Dalam rapat dengan kami di Komisi VI, Kamis 17 Maret, Kementerian Perdagangan telah memastikan bahwa pasokan pangan pada bulan puasa aman. Tapi bagaimana harganya? Ini yang diperlukan masyarakat, jadi bukan hanya pasokan aman tetapi harganya juga harus 'aman'," tegas Rudi.

Anggota DPR Fraksi NasDem itu menambahkan, permintaan berbagai komoditas pangan akan naik tinggi jelang puasa dan selama bulan suci umat Islam itu berlangsung. Tingginya permintaan ini juga harus menjadi perhatian Kementerian Perdagangan RI.

"Kemendag harus tegas, segera koordinasi dengan pihak berwajib jika di lapangan ditemukan adanya oknum tertentu yang melakukan penyimpangan untuk komoditas apapun," ujarnya.

Hal itu disampaikan Rudi merujuk pernyataan Mendag M Lutfi, mengenai adanya oknum atau mafia minyak goreng di Komisi VI beberapa waktu lalu. Selain itu, Rudi mengingatkan jalur distribusi juga harus diawasi dengan ketat dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.

"Untuk memastikan itu semua, kami (Komisi VI) dalam minggu ini berencana memanggil mitra-mitra terkait, termasuk RNI dan Bulog untuk menanyakan kondisi dan kesiapan pasokan komoditas pangan dan upayanya jelang puasa," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Prakiraan Cuaca: Hujan Guyur Beberapa Kota Besar Indonesia

#Harga Bahan Pokok #Harga Pangan #Kementerian Perdagangan #Pemerintahan #Stok Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan