DPR: Prabowo Kunjungi AS untuk Bahas Alutsista

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 15 Oktober 2020
DPR: Prabowo Kunjungi AS untuk Bahas Alutsista
Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Foto: Facebook/Partai Gerindra

MerahPutih.com - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bakal bertolak ke Amerika Serikat. Ia memenuhi undangan Departemen Pertahanan AS yang sekaligus kunjungan pertamanya setelah 20 tahun.

Anggota Komisi 1 DPR, Syaifullah Tamliha menilai, rencana Prabowo Subianto ke Amerika Serikat merupakan kunjungan resmi kenegaraan atas undangan Menteri Pertahanan AS.

"Kehadiran Menhan RI ke AS sangat dibutuhkan oleh kedua negara, terutama untuk kerja sama di bidang Alutsista," jelas Syaifullah dalam keteranganya, Kamis (15/10).

Baca Juga

UU Cipta Kerja Mudahkan Aktivitas Perdagangan Bagi Pengusaha Baru

Amerika Serikat pun diyakini memiliki alasan kuat mengundang Prabowo. "Saya yakin, AS membutuhkan Indonesia dalam kerjasama Indo -Pasific, terutama mengantisipasi manuver Tiongkok di Laut Cina Selatan," terang Syaifullah.

Syaifullah berujar, Indonesia memiliki nilai plus di mata Amerika. "Indonesia memiliki daya tawar yang tinggi dalam konflik di Laut Cina Selatan, sebab negara sekutu AS Amerika, yakni Filipina dan Australia bisa terancam," imbuh dia.

Syaifullah menambahkan, AS sebagai salah satu produsen Alutsista memang sedang membutuhkan Indonesia, karena selama ini kita membeli Alutsista dari negara kawasan Eropa dan Rusia.

"Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif membutuhkan keseimbangan pembelian dan investasi Alutsista dengan AS," jelas politikus PPP ini.

Ia meyakini, undang-Undang TNI yang ada sekarang lebih menjadikan TNI hanya berkutat di bidang pertahanan, sementara tugas keamanan ABRI di zaman orde baru telah diberikan kepada Kepolisian.

Syaifullah menyebut penolakan LSM atas kunjungan Menteri Prabowo ke AS, karena tidak pada tempatnya sejumlah pegiat HAM di Amerika untuk menolak Menhan RI.

"Sebab jika terjadi deal kerjasama bidang Alutsista, maka senjata tersebut tidak akan digunakan militer Indonesia untuk pelanggaran HAM," kata Syaifullah.

Media ternama Amerika Serikat (AS), The New York Times menyoroti kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Pentagon. New York Times menulis bahwa Prabowo baru bisa kembali ke AS setelah dua dekade dilarang masuk ke negara itu.

Laporan berjudul 'Indonesian Defense Chief, Accused of Rights Abuses, Will Visit Pentagon' itu terbit pada Rabu (14/10) waktu setempat. New York Times menulis selama dua dekade, Prabowo menjadi paria (kaum terlunta-lunta) dalam urusan internasional. Namun kini, dia justru mendapatkan undangan untuk berkunjung ke Departemen Pertahanan AS atau Pentagon yang berbasis di Arlington, Virginia.

Amnesty International dan sejumlah lembaga menyurati Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo soal rencana kunjungan Prabowo Subianto ke Negeri Paman Sam. Mereka mengkritik soal pencabutan larangan Prabowo untuk masuk AS.

Surat tersebut ditandatangani perwakilan lembaga Amnesty International USA, Amnesty International Indonesia, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Public Interets Lawyer Network (Pil-Net), Asia Justice and Rights (AJAR).

Baca Juga

Utang Luar Negeri Indonesia Sudah Capai USD413,4 Miliar


Kemudian, Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM), Imparsial, Public Virtue Institute, Setara Institute, Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan LBH Pers.

Mereka menilai pemberian izin Prabowo bertemu dengan pejabat AS berpotensi melanggar hukum Laehy. Mereka meminta undangan kepada Prabowo dibatalkan. (Knu)

#Prabowo Subianto #Amerika Serikat
Bagikan
Bagikan