DPR Nilai Perpanjangan PPKM Bikin Rakyat Bingung dan Galau

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 10 Agustus 2021
DPR Nilai Perpanjangan PPKM Bikin Rakyat Bingung dan Galau
Kendaraan melintasi penyekatan PPKM di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/8/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

MerahPutih.com - Pemerintah secara resmi memutuskan PPKM Jawa-Bali Level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus mendatang.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar berani menentukan masa pembatasan terukur. Menurut dia, pemerintah jangan membuat rakyat galau dengan kebijakan PPKM mingguan.

Baca Juga

PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 16 Agustus

Penentuan kebijakan PPKM dalam masa satu minggu hanya membuat rakyat galau dan bingung karena tidak tahu sampai kapan kondisi membaik.

"Pemerintah seharusnya berani dan tegas menetapkan target waktu pengendalian pandemi hingga situasi membaik,” katanya dalam keterangan persnya, Selasa (10/8).

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani

Menurut Netty, mayoritas indikator kesehatan saat ini menunjukkan bahwa PPKM Level 3-4 belum optimal dalam mengendalikan kasus COVID-19 di berbagai daerah.

“Positivity rate serta angka kematian masih konsisten di atas seribu,” katanya.

Netty mempertanyakan efektivitas langkah dan strategi pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah. Mengingat sudah lebih dari satu bulan penerapan PPKM darurat dan PPKM level 3-4, namun indikator kesehatan di luar Jawa-Bali masih memprihatinkan.

Data yang diterima Netty menyebutkan, angka kematian di luar Jawa-Bali, juga meningkat. Bahkan pada 5 Agustus, angka kematian di Lampung lebih tinggi ketimbang di Bali, DI Yogyakarta atau pun Banten.

Netty juga menyinggung data rendahnya capaian testing di luar Jawa-Bali yang masih jauh di bawah standar WHO. Misalnya, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku, yang mana rasio tesnya hanya 0,9:1.000 penduduk per minggu.

Baca Juga

Yuk Terlibat Kampanye Sosial Daring Biar Produktif Selama PPKM

Target testing adalah 400 ribu per hari, tapi sampai sekarang hanya mampu di angka 200 ribu dan itu pun lebih terkonsentrasi di Jawa-Bali.

"Jangan sampai kasus COVID-19 di sana seperti abu dalam sekam,” terangnya.

Lanjut Netty, Pemerintah sebagai pengelola negara seharusnya mampu mengoptimalkan semua sumber daya di bawah otoritasnya. Yakni berani menyebutkan kapan situasi membaik sehingga dapat memberikan rasa aman dan harapan pada rakyat.

Yakinkan masyarakat bahwa dengan strategi dan upaya yang dilakukan pemerintah maka dalam waktu tiga bulan ke depan. Misalnya, kondisi akan membaik dan PPKM level 3-4 dapat dihentikan.

"Sebutkan dukungan apa yang diminta dari rakyat agar strategi pengendalian pandemi berhasil,” kata politikus PKS ini.

Sejumlah petugas gabungan TNI dan Polri berjaga di titik penyekatan PPKM Darurat di Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Kamis (15/7/2021). Polda Metro Jaya menambah 25 titik penyekatan baru, sehingga total menjadi 100 titik penyekatan guna mengurangi mobilitas warga selama PPKM Darurat. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah petugas gabungan TNI dan Polri berjaga di titik penyekatan PPKM Darurat di Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Kamis (15/7/2021). Polda Metro Jaya menambah 25 titik penyekatan baru, sehingga total menjadi 100 titik penyekatan guna mengurangi mobilitas warga selama PPKM Darurat. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.

Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Herryawan ini mengingatkan, bila pemerintah tidak mampu membangun rasa aman dan harapan, maka jangan salahkan rakyat jika PPKM diperpanjang namun rakyat malah abai.

Ia hanya berharap, kedepannya vaksin harus berbasis kesehatan masyarakat agar tujuan mencapai herd immunity segera tercapai.

"Pastikan ketersediaan stok vaksin di daerah-daerah dan siapkan skenario antisipasi kelangkaan vaksin akibat munculnya varian delta plus yang banyak ditemukan di negara-negara produsen vaskin,” tutup Netty. (Knu)

Baca Juga

Luhut: Perpanjangan PPKM Menunjukkan Hasil Cukup Menggembirakan

#PPKM #Level PPKM #PPKM Level 1-4 #DPR RI
Bagikan
Bagikan