MerahPutih.com - Dewan Perwakilakan Rakyat (DPR) meminta pemerintahmelakukan operasi tanggap darurat dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan bencana gempa di Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dinihari dan Kamis (14/1).
"Koordinasi antar-pemangku kepentingan sangat penting dilakukan karena gempa dilaporkan terasa hingga wilayah Palu, Sulawesi Tengah; dan Makassar, Sulawesi Selatan," kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/1).
Baca Juga:
BNPB Gelar Rapat Koordinasi Pantau Gempa Berpusat di Majene
Ia meminta agar pemda mengutamakan penyelamatan dan pencarian korban, serta menolong masyarakat yang terdampak serta kerahkan sumber daya daerah dan nasional untuk penyelamatan korban.
Menurut dia, perlu dilakukan operasi tanggap darurat secara menyeluruh seperti penyelamatan para korban, penanganan terhadap kelompok rentan, pendirian RS lapangan, tempat pengungsian, dapur umum, serta mengantisipasi munculnya penyakit di tempat pengungsian.
"Pemerintah daerah dan pemerintah pusat mengantisipasi bencana susulan. Salam situasi pandemi ini, saya tekankan agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan menilai, perlu dilakukan antisipasi dan perkuat upaya pencegahan penanggulangan bencana di setiap daerah terutama di daerah yang berkategori risiko tinggi bencana.
Sebelumnya gempa berkekuatan magnitudo 6,2 terjadi dekat Majene, Sulawesi Barat.Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa magnitude 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1).

"Kepala BNPB Doni Monardo akan berkoordinasi dengan BPBD terdampak di lokasi bencana pada pagi ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keteranganya, Jumat (15/1).
Saat ini, sejumlah dampak mulai teridentifkasi pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. BPBD Kabupaten terus melaporkan perkembangan terkini dampak gempa yang terjadi dini hari, Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB.
Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB). Jaringan listrik masih padam pascagempa. (Pon)
Baca Juga:
Barak Polisi Rusak Akibat Digoncang Gempa Sulbar