DPR Harap Uji Klinis Alat Deteksi COVID-19 Karya Peneliti UGM Segera Rampung

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 03 Oktober 2020
DPR Harap Uji Klinis Alat Deteksi COVID-19 Karya Peneliti UGM Segera Rampung
GeNose, alat deteksi COVID-19 lewat hembusan nafas karya peneliti UGM. Foto: Humas UGM

MerahPutih.com - Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen berharap, alat pendeteksi virus corona hasil inovasi peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama GeNose segera rampung proses uji klinisnya.

GeNose merupakan alat pendeteksi COVID-19 dengan metode pengambilan sampel lewat hembusan napas. Alat ini mendeteksi volatile organic compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi virus corona yang keluar bersama napas seseorang.

"Harapan kita uji klinisnya segera selesai dan bisa digunakan masyarakat. Untuk alat deteksi covid ini bisa jauh lebih murah dan lebih nyaman karena pakai hembusan napas, tidak dicolok-colok," ucap Nabil dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk "Sinergi Mencari Obat COVID," Sabtu (3/10/)

Baca Juga

Peneliti UGM Temukan Alat Pendeteksi Virus Corona Hitungan Detik

Sebelumnya, Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menciptakan alat pendeteksi COVID-19 hitungan detik. Alat yang diberi nama Genose ini dapat mendeteksi seseorang positif Corona atau tidak hanya dalam waktu 80 detik.

Anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono menjelaskan GeNose mendeteksi virus Corona melalui embusan nafas. Pertama-tama nafas orang diambil melalui sensor-sensor dalam alat. Kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan.

"GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama nafas seseorang," kata Kuwat.

Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen
Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen

Selain unsur kecepatan dan keakurasian, GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem dan cloud computing sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

"Kami mendesign GeNose sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien," jelasnya.

Inovasi GeNose dikerjakan oleh sekelompok tim peneliti UGM lintas ilmu diantaranya Kuwat Triyana, Dian Kesumapramudya Nurputra, dan Ahmad Kusumaatmaja, Mohamad Saifudin Hakim

Uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Kuwat menjelaskan “GeNose” memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.

Peneliti GeNose lainnya, Dian Kesumapramudya Nurputra memaparkan GeNose jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR. Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

Baca Juga

Harga Tes Swab Dipatok Maksimal Rp900 Ribu, Ini Dia Komponennya

“Untuk saat ini kemampuan produksi optiumum sekitar 50 ribu unit per bulannya,” ungkapnya.

Diharapkan inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan COVID-19 sebelum akhir tahun 2020. (Knu)

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan