DPR Duga Kasus COVID-19 Naik Karena Pelonggaran Aturan Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay

MerahPutih.com — Lonjakan kasus COVID-19 diprediksi bakal terjadi lantaran adanya varian baru omicron BA.4 dan BA.5.

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar menyiapkan langkah antisipatif penanganan COVID-19 yang mulai meningkat dalam sepekan ini.

Baca Juga:

Waspada, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Lebih dari Seribu Orang

“Apalagi per Rabu (15/6) kemarin, jumlah kasus baru naik secara signifikan yakni 1.242 kasus,” ungkap Netty dalam keterangan persnya, Kamis, (16/6).

Netty khawatir jika Pemerintah tidak segera mengambil tindakan antisipatif, maka kasus akan terus bertambah naik. Ia mencontohkan, di banyak tempat disiplin prokes masyarakat sudah mulai longgar.

Seperti tempat-tempat publik kembali dibanjiri pengunjung. Pertemuan tatap muka dan mobilitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum ada pandemi.

"Apa langkah yang diambil Pemerintah agar masyarakat kembali waspada?” katanya.

Netty menilai, sikap Pemerintah beberapa waktu ke belakang yang cenderung memberikan kesan kepada masyarakat untuk melonggarkan prokes.

"Seperti, membolehkan membuka masker dan penurunan aktivitas testing," ungkap dia.

Bahkan acara-acara besar juga sudah digelar tanpa prokes yang ketat. Pesan yang ditangkap masyarakat adalah pelonggaran, karena COVID-19 sudah landai atau bahkan hilang.

"Akibatnya masyarakat banyak yang tidak waspada dan cenderung mengabaikan prokes,” katanya.

Baca Juga:

Cegah Lonjakan Kasus COVID-19, DPR Minta Pemerintah Gencarkan Booster

Komunikasi publik yang disalahpahami masyarakat ini bahkan, kata Netty, berdampak pada munculnya sikap kurang responsif terhadap imbauan vaksinasi.

Ia meyakini, program vaksinasi booster yang telah dianggarkan pembiayaannya oleh pemerintah cenderung diabaikan masyarakat.

"Mereka telanjur termakan opini bahwa COVID-19 sudah hilang, untuk apa vaksinasi,” jelas politikus PKS ini.

Menurut Netty, masyarakat sudah tidak antusias untuk melakukan booster dengan alasan pandemi sudah hilang. Padahal sudah diming-imingi dengan pemberian minyak goreng.

Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah bergegas melakukan langkah antisipatif agar tidak terjadi ledakan kasus yang mengkhawatirkan.

Seperti memperketat penerapan protokol kesehatan, kembali menggencarkan vaksinasi dan memperketat aturan prokes di ruang publik.

Sekedar informasi, kasus COVID-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan dengan jumlah kasus harian beberapa hari terakhir tembus sebanyak 500 kasus.

Bahkan, kemarin angka kasus baru harian tembus di atas seribu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus ini imbas dari adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Knu)

Baca Juga:

Varian BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Satgas COVID-19 Akan Kembali Atur Kegiatan Berskala Besar

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Anies Diklaim Punya Kedekatan Dengan AHY
Indonesia
Anies Diklaim Punya Kedekatan Dengan AHY

Partai Demokrat mengharapkan pasangan yang diusung koalisi sebagai capres dan cawapres menjadi dwi tunggal.

Karyakan 43 Jaksa ke KPK, Kejagung: Jangan Coreng Nama Institusi
Indonesia
Karyakan 43 Jaksa ke KPK, Kejagung: Jangan Coreng Nama Institusi

Jumlah jaksa yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali bertambah. Kini, 43 jaksa dikaryakan di lembaga antirasuah itu didasari Surat Perintah Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: Prin-81/C/Cp.2/04/2022 tertanggal 8 April 2022.

Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam Diringkus, Pakai Alat Tangkap Terlarang di Indonesia
Indonesia
Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam Diringkus, Pakai Alat Tangkap Terlarang di Indonesia

KKP kembali meringkus dua kapal ikan asing (KIA) yang melakukan aktivitas illegal fishing di perairan Indonesia.

3.500 Personel Amankan Jalan Sehat Bareng Jokowi di Kota Solo
Indonesia
3.500 Personel Amankan Jalan Sehat Bareng Jokowi di Kota Solo

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan hari lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) pada 2023.

Investasi Minim, Krisis Energi Hantui Dunia
Dunia
Investasi Minim, Krisis Energi Hantui Dunia

Arab Saudi saat ini memproduksi 10,5 juta barel per hari, atau setiap sepersepuluh barel di dunia, dan kemungkinan akan meningkatkan produksi menjadi 11 juta barel per hari akhir tahun ini.

30 Juta Warga Belum Disuntik Vaksin Dosis Pertama
Indonesia
30 Juta Warga Belum Disuntik Vaksin Dosis Pertama

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat lanjut usia di atas 60 tahun dan tenaga kesehatan untuk segera mendapatkan dosis penguat (booster) kedua.

Tim Kecil NasDem-Demokrat-PKS Matangkan Kriteria Cawapres Anies Baswedan
Indonesia
Tim Kecil NasDem-Demokrat-PKS Matangkan Kriteria Cawapres Anies Baswedan

"Dalam suasana santai diskusi tim kecil terus berlanjut mematangkan agenda pembahasan terkait cawapres termasuk pendalaman kriteria dan mekanismenya," terang Willy

Polisi Batal Periksa Irjen Teddy Minahasa
Indonesia
Polisi Batal Periksa Irjen Teddy Minahasa

Mabes Polri belum dapat memeriksa mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkotika.

Dishub DKI Usulkan 120 Unit Motor Listrik untuk Patroli
Indonesia
Dishub DKI Usulkan 120 Unit Motor Listrik untuk Patroli

Pemerintah DKI Jakarta bertekat untuk beralih menggunakan kendaraan dinas dengan kendaraan listrik pada tahun depan.

Pengunjung Mal Wajib Vaksin Booster, Berikut Aturan Lengkapnya
Indonesia
Pengunjung Mal Wajib Vaksin Booster, Berikut Aturan Lengkapnya

Vaksin booster jadi syarat masuk mal dan berbagai tempat umum lainnya.