MerahPutih.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, Jawa Tengah menolak tegas mundurnya bakal cawali Achmad Purnomo di Pilwakot Solo 2020. DPC PDIP Solo berkomitmen tetap mengusung pasangan bakal cawali dan cawawali, Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa di Pilwakot Solo 2020.
Wakil Ketua DPC PDIP Solo, Bidang Pemenangan Pemilu, Putut Gunawan, mengatakan keputusan penolakan mundurnya Purnomo dari pertarungan Pilwakot Solo tersebut tertuang dalam surat pernyataan dari hasil rapat internal partai, Sabtu (6/6). Hasil konsolidasi dan koordinasi internal partai yang diikuti pengurus DPC, pengurus cabang, dan pengurus ranting memutuskan menolak Purnomo mundur sebagai bakal cawali.
Baca Juga:
Purnomo Resmi Mundur Sebagai Bakal Cawali, Rudy: Suratnya Belum Saya Proses
"Kami menolak surat permohonan Purnomo mundur sebagai bakal cawali di Pilwakot Solo yang diusung DPC PDIP Solo. Keputusan ini sudah bulat dan harus dipatuhi semua kader," ujar Putut dalam konferensi pers di Kantor DPC PDIP Solo, Jawa Tengah, Minggu (7/6).
Putut mengatakan keputusan menolak mundurnya Purnomo sebagai bakal cawali yang diusung DPC PDIP ini sebagai jawaban dinamika politik di Pilwakot Solo. DPC PDIP Solo tetap mengusung pasangan bakal cawali dan cawawali Achamd Purmomo dan Teguh Prakosa di Pilwakot Solo 2020.
"Semua kader harus patuh terhadap keputusan partai. Kami tetap setia dan menunggu rekomendasi DPP PDIP terkait bakal cawali dan cawawali yg diusung DPC PDIP Solo," tegasnya.

Hasil keputusan rapat internal DPC PDIP Solo, kata dia, akan disampaikan pada DPD PDIP Jawa Tengah dan DPP PDIP. Selanjutnya setelah ini, dari DPC PDIP Solo akan mengikuti proses tahapan Pilwakot dari KPU Solo.
Diberitakan sebelumnya, Purnomo telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo pada Kamis (28/5). Sebelumnya penyampaian mundur secara lisan sudah dilakukan pada partai tanggal 24 April.
Baca Juga:
KPU Putuskan Pilkada 9 Desember, Purnomo Resmi Ajukan Surat Pengunduran Diri
Purnomo menyatakan mundur dari pertarungan Pilwakot Solo jika pilkada diadakan di tengah wabah corona pada tanggal 9 Desember 2020. Ia merasa harus lebih mengedepankan rasa kemanusiaan dibandingkan kepentingan politik semata.
"Kondisi masyarakat sedang waspada di tengah wabah COVID-19 sehingga saya nggak sampai hati kalau harus kampanye di tengah masyarakat," katamya. (Ism)