Dorong Homestay untuk Kembangkan Desa Wisata

Thomas KukuhThomas Kukuh - Minggu, 10 September 2017
Dorong Homestay untuk Kembangkan Desa Wisata
Menpar Arief Yahya (kiri) memberikan edukasi tentang pengembangan sektor wisata kepada pemilik homestay di Desa Wisata Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (9/9). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

MerahPutih.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya terus mendorong Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk mengembangkan desa wisata. Salah satu caranya adalah terus menumbuhkan: homestay.

Sabtu (9/9) Arief juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada pengelola "homestay" di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Bantuan itu diterima 55 pemilik homestay.

"Ini janji saya untuk membantu pengembangan homestay di Banyuwangi dan bantuan ini sebagai stimulus bagi para pemilik homestay di Banyuwangi, agar terus meningkatkan pelayanan bagi wisatawan," kata Arief.

Adapun bentuk bantuan tersebut adalah berupa perlengkapan kebersihan dan furniture kamar seperti lemari pakaian, keranjang sampah, sprei, tong sampah besar dan enam kloset jongkok. Selain itu, Arief juga diserahkan bantuan lima set handy talkie.

Terkait pengelolaan dan pengembangan homestay, Arif menekankan agar homestay dikelola dengan manajemen korporasi. "Perlu diubah dengan manajemen korporasi yang memanfaatkan teknologi informasi yang dijual secara daring nasional, bahkan internasional. Jadi tidak hanya menarik turis domestik, namun turis asing bisa menginap juga," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, Kemenpar juga meminta kepada pemkab dan pihak perbankan untuk memberikan akses pembiayaan homestay, agar rumah penginapan milik measyarakat itu bisa berkembang.

"Paling penting, bangunan homestay harus menggunakan arsitektur nusantara. Kalau di Banyuwangi bisa menggunakan rumah Using, agar wisatawan tahu ada ciri khasnya," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang terus mendukung perkembangan wisata Banyuwangi. "Kita harus melestarikan keaslian tradisi dan kultur karena tradisi yang kita jalani sehari-ini justru menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan, seperti orang membajak sawah, menanam padi, bahkan menampah padi itu jadi hal yang menarik turis," katanya. (*/ant)

#Wisata Banyumas
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan