SEJAK awal 2022, Microsoft telah mengutarakan ketertarikannya mengakuisisi perusahaan pengembang video game Activision Blizzard. Pengembang itu memang sudah memiliki nama besar di industri gaming berkat gim seperti Call of Duty, Crash Bandicoot, Overwatch, hingga World of Warcraft.
Microsoft sudah melayangkan tawaran senilai USD 68,7 miliar secara tunai untuk akuisisi tersebut. Menariknya, walau Activision Blizzard memang sudah memiliki portofolio yang solid untuk PC gaming dan konsol, upaya akuisisi itu diduga menjadi upaya Microsoft untuk menembus pasar mobile gaming.
BACA JUGA:
Microsoft Bawa Beberapa Gim Activision Blizzard ke Nintendo Switch
Bagi gamer di platform PC serta konsol, kamu mungkin akan bingung mengapa Microsoft, perusahaan yang terkenal dengan produk Xbox, gim di PC, serta Office dan Window, ini tertarik dengan ranah mobile.
Aspek pertama pemicunya sebenarnya bisa dilihat dari data mengenai pertumbuhan pasar mobile gaming di dunia. Berdasarkan laporan dari The Business Research Company yang dirilis pada Januari 2023, pertumbuhan pasar untuk platform ini menunjukan tren yang positif.

Pada 2022 pasar mobile gaming global tercatat berada di angka USD 118,34 miliar dan di 2023 ini angkanya bisa mencapai USD 138,63 miliar.
Aspek kedua yang menunjukan akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard berhubungan dengan mobile gaming dapat dilihat dari perwakilan perusahaan teknologi itu yang secara terbuka menyampaikan keinginan untuk menghadirkan app store yang menawarkan gim yang berpotensi bisa dimainkan untuk ponsel pintar iPhones serta Android.
BACA JUGA:
Telah Diakuisisi Microsoft, Activision Tetap Rilis Game di PlayStation
Dengan hal itu, terdapat potensi Microsoft siap menjadi rival Apple serta Google di ranah app store untuk mobile gaming. “Kami ingin berada dalam posisi untuk menawarkan Xbox dan konten dari kami serta mitra pihak ketiga ke semua layar, tempat orang-orang bisa bermain. Hari ini, kami tidak bisa melakukannya di perangkat mobile, tetapi kami ingin membangun dunia yang menurut kami akan hadir ketika perangkat itu sudah mulai terbuka,” ungkap CEO Microsoft Gaming Phill Spencer belum lama ini di Game Developers Conference yang digelar di San Fransisco, sebagaimana dikabarkan Windows Central (20/3).
Lantas bagaimana Activision Blizzard bisa membantu Microsoft tembus pasar mobile gaming? Jawabannya ialah portofolio serta pengalaman developer itu di ranah ini. Dengan akuisisi tersebut, Microsoft akan mendapatkan lisensi Call of Duty: Mobile, Candy Crush, Diablo Immortal, serta mobile game lainnya yang dikembangkan Activision Blizzard.

Selain itu, berbagai proyek mobile yang saat ini masih di tahap penggodokan dari perusahaan pengembang itu juga akan jatuh ke tangan Microsoft bila akuisisi ini diresmikan. Walau begitu, Microsoft saat ini masih harus terus menunggu proses regulasi dari negara-negara Barat agar proses akuisisi itu lancar.(aru)
BACA JUGA:
Senator Amerika Serikat Khawatirkan Pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft