MerahPutih.com - Dolar AS melonjak ke level tertinggi baru dalam dua dekade terhadap mata uang utama lainnya. Selain itu, berbagai saham jatuh pada Kamis (22/9) pagi.
Kondisi ini setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan dan memperkirakan akan kembali meningkatkat suku bunga di beberapa pekan ini.
Baca Juga:
Tertekan Kondisi Ekonomi AS, Rupiah Melemah
Euro merosot ke level terendah 20 tahun di 0,9810 per dolar setelah Rusia memerintahkan mobilisasi pasukan cadangan dalam eskalasi perang di Ukraina.
Indeks dolar mencapai tertinggi 20-tahun di 111,65 dan kekuatan greenback mengirim dolar Aussie, kiwi dan Kanada turun ke posisi terendah baru multi-tahun.
Sterling mencapai 1,1233 dolar, terendah dalam 37 tahun. Won Korea Selatan tergelincir melewati angka simbolis 1,400 per dolar untuk pertama kalinya sejak 2009. Baht Thailand, ringgit Malaysia, dolar Singapura dan krona Swedia semuanya membuat posisi terendah baru yang besar.
The Fed menaikkan suku bunga tajam, sebesar 75 basis poin, pada Rabu (21/9). Kenaikan ketiga berturut-turut membawa kisaran target suku bunga overnight acuan bank menjadi 3-3,25 persen.
"The Fed tidak akan berhenti dalam waktu dekat dan akan ada perpanjangan periode kebijakan moneter ketat setidaknya untuk tahun depan atau lebih," kata Kepala Investasi JB Were Sally Auld.
Sementara, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 15.016 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.997 per USD. (Asp)
Baca Juga:
Rupiah Bakal Dekati Rp 15.200 Per Dolar AS