Kesehatan
Dokter Tak Lagi Sarankan Mencabut Gigi Gigi tak lagi dicabut tapi dipertahankan. (Foto: Pexels/Pavel Danilyuk)

MENGATASI gigi bermasalah dalam ilmu kedokteran gigi akan berbeda. Ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia Prof. Dr.,drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG, Subsp.KR(K) mengatakan konsep kedokteran gigi saat ini tidak lagi mencabut gigi, melainkan mempertahankannya, demikian dilaporkan Antara, Jumat (11/11).

"Sesuai namanya, ilmu konservasi gigi. Jadi kita pertahankan gigi selama mungkin di rongga mulut. Namun, bagaimanapun juga harus kita lihat indikasi dan bagaimana kondisi sisa jaringan gigi, apakah bisa direstorasi. Itu prinsipnya," terangnya.

Dokter dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu lebih lanjut menjelaskan bahwa konservasi gigi artinya mempertahankan, sehingga dokter gigi akan melihat apakah gigi yang bermasalah bisa dipertahankan atau harus disingkirkan.

Baca juga:

Begini Bahaya Meninggalkan Perawatan Gigi Palsu

Merawat gigi palsu lebih sulit dan mahal. (Foto: Unsplash/Enis Yavuz)

Konsep perawatan gigi itu dimulai dari yang sederhana. Namun, bila ditemukan adanya infeksi di dalam, maka perlu dilakukan perawatan saluran akar. Kemudian, kondisi gigi juga diperiksa, apakah masih utuh, sisa sedikit, atau sudah habis, sehingga harus dihilangkan.

"Karena sisa dari jaringan akar gigi akan menyebabkan infeksi di tubuh. Jadi konservasi gigi bertujuan untuk mempertahankan gigi selama mungkin dengan perawatan saluran akar atau perawatan saraf gigi," jelasnya.

Ketua Ikatan Konservasi Gigi (IKORGI) Cabang Jakarta Selatan Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG mengungkapkan bahwa perawatan saluran akar gigi kerap dianggap mahal oleh masyarakat. Belum lagi, pasien harus berkali-kali datang untuk melakukan perawatan.

Baca juga:

WHO Meminta Masyarakat untuk Menghindari Perawatan Gigi Rutin Selama Pandemi

Kondisi gigi harus diperhatikan sebelum dikonservasi. (Foto: Unsplash/Bogdan condr)

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan pemasangan implan gigi, menggunakan gigi palsu atau tidak memiliki gigi (ompong), perawatan konservasi gigi masih tergolong lebih terjangkau.

"Karena mempertahankan gigi itu enggak mudah. Tindakannya sangat panjang dan perlu berkali-kali datang, kalau sekali menyadari giginya terselamatkan, dia malah jadi nambah untuk perawatan gigi lainnya," tutur dr. Rina.

"Dengan konservasi yang kelihatannya mahal, kalau dihitung-hitung dengan ganti gigi, malah lebih mahal ganti gigi dan itu enggak nyaman," tandasnya. (waf)

Baca juga:

Jangan Menunda Perawatan Mulut dan Gigi Berkala ke Dokter Gigi

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Melihat Keindahan Sumatra Barat dalam ‘Selayang Minang’   
Travel
Melihat Keindahan Sumatra Barat dalam ‘Selayang Minang’   

Pameran foto Selayang Minang digelar di Pasa Ateh (Pasar Atas), Bukittinggi, Sumatra Barat, 22 September-3 Oktober.

PT Tunas Inti Abadi Terima Penghargaan Rehabilitasi dan Reklamasi Terbaik
Fun
PT Tunas Inti Abadi Terima Penghargaan Rehabilitasi dan Reklamasi Terbaik

Direktur PT TIA Dadik Kiswanto saat menerima piagam penghargaan.

Armada Lepas Single 'Memori' Sekaligus Umumkan Konser di Hong Kong
ShowBiz
Makna Pita Biru di BAFTA 2023
ShowBiz
Makna Pita Biru di BAFTA 2023

Perlambang solidaritas.

Hetty Koes Endang Rilis 'Buih Jadi Permadani' Versi Keroncong
Indonesiaku
Hetty Koes Endang Rilis 'Buih Jadi Permadani' Versi Keroncong

Pembawaan tempo yang lebih up dari versi pop sebelumnya menambah kesan yang hangat.

Indonesia Taklukan Sejumlah Negara di IESF 15th World Esports Championships 2023
Fun
Indonesia Taklukan Sejumlah Negara di IESF 15th World Esports Championships 2023

IESF 15th World Esports Championships 2023 digelar di Rumania.

Alasan Mengapa Lagu Lama Bikin Susah Move On
Fun
Alasan Mengapa Lagu Lama Bikin Susah Move On

emosi yang kuat itulah yang sebenarnya telah menuntun

Skizofrenia, Gangguan Mental Menimbulkan Halusinasi
Fun
Skizofrenia, Gangguan Mental Menimbulkan Halusinasi

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan mental perlu diwaspadai.

Jepang Siap Luncurkan Satelit Luar Angkasa dari Kayu
Fun
Jepang Siap Luncurkan Satelit Luar Angkasa dari Kayu

Satelit kayu ciptaan peneliti Jepang yang terbuat dari kayu magnolia.

Hermés Beri Seluruh Karyawannya Bonus Rp 65 juta
Fashion
Hermés Beri Seluruh Karyawannya Bonus Rp 65 juta

Bonus diberikan kepada karyawan lantaran adanya peningkatan penjualan dan pendapatan yang dihasilkan oleh jenama tersebut.