Djito Kasilo, Pencipta Lagu Anak-Anak Masa Kini

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Sabtu, 06 Mei 2017
Djito Kasilo, Pencipta Lagu Anak-Anak Masa Kini
Djito Kasilo diantara guru guru Taman Kanak kanak. (Foto: Facebook)

Sungguh menyedihkan melihat lagu anak-anak yang semakin hilang tergerus zaman. Keprihatinan itulah yang mendorong Djito Kasilo, konsultan komunikasi pemasaran sekaligus dosen FISIP UI, akhirnya menciptakan marinyanyi.com. Di situs tersebut, ia memasukkan banyak lagu anak-anak hasil karyanya sendiri. Djito ingin bisa membangkitkan kembali kejayaan lagu anak-anak.

Sejak SMP, Djito sudah hobi membuat lagu, apalagi saat masa-masanya jatuh cinta. Di tahun 1995, ia diminta mengaransemen lagu operet di stasiun TPI (kini MNC TV) untuk 16 episode. Kemudian sekitar 6 tahun lalu, Djito semakin galau karena melihat anak-anak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa. Lebih dari itu, kebanyakan dari orang tua mereka pun mendukung hal tersebut dengan merekam dan mengunggahnya ke Youtube. Padahal, lagu-lagu dewasa tersebut belum saatnya mereka dengar dan nyanyikan.

"Anak-anak butuh lagunya sendiri. Jangan biarkan mereka matang dini karena pengaruh lagu orang dewasa," ujar Djito.

Dari situlah Djito lalu mengambil langkah untuk membudayakan lagu anak-anak kembali. Ia berusaha meminta perhatian dan dukungan dari para pejabat maupun rekan-rekan media elektronik, televisi dan radio, yang dikenalnya. Namun, semuanya tetap tidak membuahkan hasil. Tekadnya tidak berhenti, hingga akhirnya terciptalah marinyanyi.com.

Djito Kasilo (Foto: Facebook)

Situs buatannya itu ia perkenalkan melalui akun Youtube dan Facebook Lagu Anak Indonesia, yang menjaring pertemanan dengan banyak orang tua, guru TK, dan pihak-pihak lain yang terkait. Djito juga membuka request dari masyarakat yang ingin dibuatkan lagu anak-anak. Contohnya, ada orang tua yang mengeluhkan anaknya yang sulit makan karena tidak menyukai sayur. Ia pun menjawabnya dengan membuatkan lagu tentang sayur-sayuran.

Dan ternyata, permintaan yang datang kepadanya banyak sekali, bahkan bisa mencapai ribuan, dari anak-anak, ibu-ibu, guru-guru TK, hingga bapak-bapak, lho! Namun, karena ia merasa guru TK lebih membutuhkan lagu-lagunya untuk diajarkan kembali kepada para murid, maka Djito memilih untuk mendahulukan permintaan dari guru-guru tersebut.

"Tingkat kecerdasan tertinggi anak itu saat senang. Lagu bisa membuat mereka senang. Nah, di saat cerdas-cerdasnya itulah kita lebih mudah menanamkan asupan moral dan pengetahuan pada mereka," Djito menjelaskan.

Tak hanya itu, semua lagu yang ia ciptakan bisa diunduh secara gratis. Djito berpikir, dirinya bukanlah orang mampu yang bisa menyumbangkan harta benda. Ia hanya bisa membuat lagu. Inilah yang ia sumbangkan bagi masyarakat. "Spirit saya memang gratis ya—spirit pengabdian saya pada anak-anak Indonesia. Saya bukan orang kaya, enggak bisa nyumbang dalam bentuk harta benda. Saya bisanya bikin lagu, ya sudah itu saja yang saya sumbangkan," ungkapnya.

Hingga saat ini sudah lebih dari 500 lagu ia ciptakan, yang lebih cenderung mengikuti kurikulum pendidikan TK. Untuk menciptakan lagu-lagunya tersebut, Djito mengaku hanya membutuhkan waktu 10 menit. Namun, untuk mencapai tahap akhir dan siap disajikan di situs miliknya, ia membutuhkan waktu beberapa hari. Djito menciptakan lagu, musik, dan mengisinya seorang diri. Bantuan tetap ia dapatkan dari teman-temannya untuk membuat imajinasi gambar dalam video lagu miliknya.

Melalui akun Youtube Lagu Anak Indonesia, saat ini Djito berusaha untuk memudahkan siapa pun mengakses karya musik anak-anak miliknya. Tidak semua daerah bisa mengakses marinyanyi.com. Dengan mengunggahkan ke Youtube, guru-guru di pelosok diharapkan bisa mengakses lagu-lagunya dengan mudah. Alhasil, usahanya tersebut pun membuat guru-guru di daerah merasa terbantu. Marinyanyi.com sendiri telah mendapat berbagai prestasi, salah satunya penghargaan dari Kick Andy.

Baca pula artikel lainnya seputar dunia anak: Mengenang "Pak Raden" dan Pengaruh Dongeng pada Dunia Anak-Anak

#Profil #Lagu Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal
Bagikan