MerahPutih.com - Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menampik adanya persekusi maupun diskriminasi terhadap muslim di India. Menurut dia, jumlah umat muslim di India jumlahnya bertambah dari 35 juta ke 200 juta.
"Apakah jumlah itu tidak menjadi bukti tersendiri," ujar Pradeep Kumar Rawat di Jakarta, Sabtu (8/3).
Baca Juga:
Ketika dikatakan diskriminasi, lanjut dia, India pernah mempunyai tiga presiden dari kalangan muslim.
"Apakah itu bukti diskriminasi untuk kalian?" ujar Kumar Rawat.
"Saya menceritakan fakta ke teman-teman. Kita sebagai orang yang berpendidikan dan rasional, kita seharusnya bisa menerima fakta-fakta tersebut," ujar dia.

Ia mengatakan, fakta tersebut adalah berupa data yang disampaikan yang bisa diketahui, dicerna dan dinilai sendiri oleh siapa pun.
"Data itu bisa kita ketahui, kita cerna, lalu kita nilai sendiri. Kenapa golongan ekstrim ini sukses? Karena mereka menyebarkan sesuatu, mengeksploitasi keadaan di sosial media. Mereka membuat berita bohong, video bohong, membuat narasi yang bisa mengeksploitasi emosi seseorang. Karena itulah mereka sukses," ungkap Kumar Rawat.
Baca Juga:
Kelompok ekstrim membuat itu semua di sosial media. Itu adalah doktrin untuk memancing emosi, tapi mereka tidak menjelaskan faktanya apa.
"Data itu tidak bisa bohong dan kita seharusnya yang logis bisa mencerna," ujar dia.
Ratusan orang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India, Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (6/3) kemarin.
Demonstrasi yang berlangsung kondusif itu memprotes kekerasan terhadap muslim di India sebagai dampak atas pemberlakuan UU Kewarganegaraan oleh Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. (*)
Baca Juga:
Gagal Temui Perwakilan Dubes India, PA 212 Ancam Demo Lagi dengan Jumlah Besar