Dituding Bocorkan 70 Juta Data NIK dan KK, Ini Tanggapan Menkominfo Rudiantara
MerahPutih.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan tanggapan atas cuitan akun Twitter anonim @PartaiHulk. Akun tersebut menuding Rudiantara dipaksa untuk membocorkan 70 juta data NIK dan nomor Kartu Keluarga.
Mendapatkan serangan yang serius, Rudiantara langsung menanggapi twitt itu melalui akun Twitter miliknya. Ia menegaskan bahwa berita itu fitnah dan tidak berdasar.
"Slmt pagi. Tweet @PartaiHulk ini mengandung fitnah yg sangat keji & tidak berdasar. Yg disampaikan ybs tidak benar dan dapat diduga sbg perbuatan yg dilarang UU ITE," tulis Rudiantara di akun Twitternya, Selasa (13/3).
Slmt pagi. Tweet @PartaiHulk ini mengandung fitnah yg sangat keji & tidak berdasar. Yg disampaikan ybs tidak benar dan dapat diduga sbg perbuatan yg dilarang UU ITE. Mari selalu tabayyun, hindari fitnah berjamaah. Jangan sampai fitnah/hoax banyak disebar di medsos. Salam, ra. pic.twitter.com/dBqSILbazI
— Rudiantara (@rudiantara_id) March 13, 2018
"Mari selalu tabayyun (mencari kebenaran), hindari fitnah berjamaah. Jangan sampai fitnah/hoax banyak disebar di medsos. Salam, ra," tutup Rudiantara.
Sementara itu, cuitan @PartaiHulk yang menuding Rudiantara adalah sebagai berikut:
"Menkominfo Rudiantara dipaksa intelijen China untuk bocorkan minimal 70 juta data KK dan NIK yang sesuai | Rudiantara dipaksa kejar target paling lambat akhir Mei tahun ini untuk produksi jutaan KTP di Beijing atas arahan Xi Jin Ping untuk pemenangan Jokowi | *infovalid," cuit @PartaiHulk pada Jumat (9/3) lalu.
Sampai berita ini diturunkan, kicauan Rudiantara sudah mendapatkan 408 orang me-retweetnya, 244 orang membalasnya, dan 264 memberikan like pada cuitan itu.
Warganet juga meminta kepada Rudiantara untuk melaporkan akun @PartaiHulk karena telah menyebarkan hoax.