Merahputih.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membantah tudingan aksi blusukannya merupakan settingan. Risma heran blusukannya dikatakan settingan sementara dirinya saja tidak hafal jalan di Jakarta.
"Saya itu tidak kenal dan saya mau ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana dan saya tidak hafal jalannya," ujar Risma di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1).
Risma mengaku selalu berpindah-pindah tempat ketika melakukan aksi blusukan. Adapun kegiatan blusukan sudah dia lakukan sejak masih menjadi PNS.
Baca Juga:
Penunjukan Risma untuk Bersihkan Citra Korup di Kementerian Sosial
"Dan saya tidak pernah di jalan setiap hari di jalan yang sama itu tidak pernah. Jadi kalau saya berangkat itu hari ini lewat sini, saya akan mencoba lewat tempat lain," terangnya.
Risma kembali menegaskan kalau blusukannya sejak menjabat Mensos bukanlah settingan. Bagi Risma, bekerja saja sudah cukup membuatnya kelelahan tanpa perlu ditambah drama settingan.
"Jadi sekali lagi enggak ada saya niatan, capek sekali nyeting-nyeting gitu. Orang kerja saja sudah capek, dipake nyeting-nyeting segala. Gitu ya," ucap Risma.
Risma menceritakan momennya ketika blusukan di Sudirman-Thamrin beberapa hari silam. Dia mengaku tunawismalah yang menghampirinya.
"Saya tanya ternyata dia penderita, mohon maaf, penderita kusta. Saya lihat dari tangannya. Terus (saya tanya), 'sudah makan?'. 'Belum aku lapar', Ok terus saya belikan makanan," tandas Risma.

Dalam kunjungan kerjanya di Kota Bekasi, Risma mengatakan bahwa para PMKS di Balai Rehabilitasi Sosial eks gelandangan dan pengemis Pangudi Luhur di Jalan MT HM Joyomartono Bekasi Timur mereka sementara harus tinggal di sana karena tidak memiliki identitas dan tempat tinggal.
"Mereka (PMKS) akan dibina dan diberikan pelatihan-pelatihan yang nantinya bisa diterapkan di masyarakat," jelas Risma.
Untuk itu, pekan depan dia berencana akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan akses kartu identitas penduduk.
Mantan Wali Kota Surabaya itu menyadari, bahwa cara menolong tunawisma tak bisa selesai hanya dengan memberi bantuan secara jangka pendek saja. Akan tetapi, cara membantu mereka adalah dengan membuat mereka mengentas dari kemiskinan itu. “Jadi nanti ada bantuan dan mereka bisa bekerja dan menambah income mereka,” ungkapnya.
Baca Juga:
Politikus Demokrat: Risma Perlu Belajar Lagi di Kementerian Sosial
Sebelumnya, ramai diperbincangkan di media sosial, sosok Kastubi yang ditemui Risma. Muncul isu di permukaan, bahwa Kastubi bukanlah pemulung melainkan seorang penjual poster lukisan Presiden Soekarno.
Adapun isu diunggah akun Twitter @Andhy_SP211 beberapa hari lalu. Hal ini mengakibatkan tudingan warganet bahwa blusukan yang dilakukan Risma sudah diatur sebelumnya atau settingan. (Knu)