Ditemukan Klaster SD Swasta di Solo, 28 Siswa Positif
MerahPutih.com - Sebanyak 28 siswa SD Kristen Manahan Solo, Jawa Tengah dinyatakan positif. Hal itu diketahui dari hasil tes swab PCR secara acak yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo pada pertengahan bulan Oktober.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, ada empat sekolah yang kedapatan ditemukan kasus COVID-19 saat berlangsung pembelajaran tatap muka (PTM).
Keempat sekolah itu adalah SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Semanggi Lor, dan SD Jamsaren.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Melandai, Pemkot Solo Perbanyak Event Untuk Tarik Wisatawan
"Ada empat sekolah yang kita tutup selama 30 hari setelah ada temuan kasus COVID-19," ujar Teguh usai rapat evaluasi PPKM Level 2 di Balai Kota, Senin (18/10).
Dikatakannya, dari empat sekolah itu, baru SD Kristen Manahan yang sudah diketahui data kasus dan hasil tracing keluar. Di mana pada sekolah itu sebanyak 28 siswa dinyatakan positif corona
"Jadi awalnya ada tiga siswa yang positif dari hasil tes swab PCR secara acak. Kita lakukan tracing hasilnya 25 siswa positif," kata dia.
Ia mengatakan semua, siswa yang positif itu sebagian besar merupakan warga Kabupaten Karanganyar. Pemkot Solo akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Karanganyar terkait tracing pada orang tua dan keluarga siswa.
"Karena mereka itu siswa warga Karanganyar, jadi kita minta tolong pada Pemkab Karanganyar untuk melakukan tracing pada keluarganya," kata dia.
Ia mengatakan, untuk tiga sekolah lainnya berapa siswa yang positif masih menunggu hasil PCR. Sementara itu, sekolah yang tidak ditemukan kasus untuk PTM tetap jalan.
"Temuan klaster PTM ini jadi pelajaran bagi sekolah dan orang tua untuk disiplin prokes 5M," kata dia.
Baca Juga:
Setahun Lebih Dikandangkan, KA Uap Jaladara Solo Kembali Beroperasi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan adanya temuan kasus klaster di SD Kristen Manahan. Ia pun menindaklanjuti temuan itu dengan menggelar rapat dengan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).
"Yang ada temuan kasus kami tutup sementara selama satu bulan. Standarnya ditutup dua minggu, tapi ada perlakuan khusus karena 28 siswa positif saat PTM," kata Gibran.
Gibran memastikan meskipun ada kasus corona di sekolah, PTM di sekolah yang tidak ada kasus tetap jalan. Mayoritas siswa yang terkonfirmasi warga dari Kabupaten Karanganyar. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Nekat Datang ke Solo, 900 Suporter PSS Sleman Diamankan Polisi