MESKI Disney populer lewat tayangan-tayangan terkenal, seperti Star Wars, Marvel, The Little Mermaid, dan masih banyak lagi, layanan streaming andalan mereka justru baru saja kehilangan 4 juta pelanggan hingga bulan kelima pada 2023 ini.
Pelanggan layanan Disney Plus, rumah bagi film-film seperti Toy Story, Monsters, Thor, dan Black Panther, turun menjadi hampir 158 juta dari Januari hingga Maret. Penurunan jumlah pelanggan pada kuartal kedua masih berlanjut, setelah kehilangan 2,4 juta pada tiga bulan pertama 2023.
Sebagian besar pelanggan yang hilang berasal dari Disney Plus Hotstar di India setelah perusahaan tersebut kehilangan hak streaming untuk pertandingan kriket Liga Utama India. Disney juga kehilangan 300 ribu pelanggan di AS dan Kanada, setelah menaikkan harga berlangganan pada Desember.
Baca juga:
Drama Korea Romantis Sepanjang Maret di Disney+ Hotstar

Jumlah rumah tangga Inggris yang berlangganan Disney Plus terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, naik menjadi 6,1 juta pelanggan pada kuartal pertama, sementara pemimpin industri Netflix memiliki hampir 15 juta pelanggan di Inggris, menurut The Guardian.
Semua layanan streaming utama telah kehilangan pelanggan karena meski ledakan pandemi memudar, krisis biaya hidup melanda. Rumah tangga Inggris berhenti membayar hampir 170.000 layanan streaming pada awal tahun, menurut firma riset Kantar.
Pada saat yang sama, bisnis streaming Disney melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik. Ini bisa terjadi karena mereka mengurangi kerugian operasinya menjadi USD 659 juta (Rp 9,7 triliun), dari USD 1,1 miliar (Rp 16,2 triliun) setahun sebelumnya.
Baca juga:
Drakor 'Vigilante' Tayang di Disney+ Hotstar

Adapun langkah yang mereka lakukan untuk itu adalah dengan menaikkan harga langganan hingga mengurangi biaya pemasaran. Taman Hiburan Disney bernasib lebih baik, karena jumlah pengunjung di Shanghai, Paris, dan Hong Kong meningkat, dan mengangkat pendapatan hingga 23 persen.
Namun, penurunan pendapatan juga terjadi di sektor bisnisnya yang lain, terutama bisnis televisi tradisionalnya yang turun hingga 35 persen menjadi hanya USD 1,8 miliar (Rp 26,5 triliun). Namun, sepertinya Disney tak ingin ambil pusing karena mereka lebih fokus pada layanan streaming.
Perusahaan itu akan meluncurkan aplikasi baru akhir tahun ini yang menggabungkan Disney Plus dengan layanan hiburan Hulu. Kepala Eksekutif Walt Disney Bob Iger mengatakan aplikasi tersebut akan merampingkan pengalaman menonton bagi pelanggan dan menawarkan lebih banyak peluang bagi pengiklan. (waf)
Baca juga:
Konten Korea Favorit Bakal Tayang di Disney+ Hotstar