JUTAAN penggemar Taylor Swift memadati situs web Ticketmaster (LYV.N) Live Nation Entertainment Inc pada hari Selasa (15/11) untuk mendapatkan tiket konser tur pertamanya setelah lima tahun.
Serbuan Swifties, sebutan untuk penggemar Swift, di web tersebut menyebabkan pemadaman berkala dan penantian daring yang lama. Ujungnya, berakhir dengan kekecewaan para fan.
Situs penjualan tiket mengatakan kepada penggemar pada Selasa pagi bahwa mereka mengalami "masalah intermiten" yang sedang "segera" diselesaikan oleh perusahaan. Demikian keterangan mereka melalui Twitter.
Belakangan, Ticketmaster men-tweet bahwa ada jutaan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya secara historis untuk "The Eras Tour" Swift, konser turnya pertama sejak 2018. Akibatnya, penjualan tiket untuk pertunjukan di kawasan East Coast, AS, ditunda selama tiga jam.
Baca juga:

"The Eras Tour" di AS itu dijadwalkan akan dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Agustus. (Foto: Twitter/@taylorswift13)
Fans melaporkan menunggu dalam antrean daring hingga delapan jam. Banyak yang merasa terlambat untuk membeli tiket yang dijual seharga antara 49 - 449 USD atau sekira Rp 765.000 hingga Rp 7 juta.
"Saya gagal sebagai seorang ayah. Sekali-kalinya putri saya benar-benar membutuhkan saya untuk membantunya, saya berakhir di luar melihat ke dalam, dibuang ke tanah tandus dari daftar tunggu tiket Taylor Swift," tulis Dave Pell, penulis buletin NextDraft yang populer.
Swifties lain mengatakan mereka berulang kali dikeluarkan dari antrean. Ini membuat mereka mengarahkan kemarahan ke Ticketmaster. Beberapa mengatakan mereka mengambil cuti sehari dan merasa prosesnya seharusnya berjalan lebih lancar.
Seorang juru bicara Ticketmaster mengatakan, jumlah orang yang mendaftar untuk penjualan awal lebih dari dua kali jumlah tiket yang tersedia. Jutaan lainnya juga masuk secara daring untuk membeli.
Baca juga:

"Ini menyebabkan beberapa penundaan bagi penggemar yang kami tahu membuat frustrasi dan kami bekerja secepat mungkin untuk menyesuaikan waktu penjualan untuk mengatur volume dan antrean," kata juru bicara itu.
Seorang anggota parlemen AS dari Partai Demokrat juga mengkritik perusahaan tersebut. "Waktu tunggu dan biaya @Ticketmaster yang berlebihan sama sekali tidak dapat diterima, seperti yang terlihat dengan tiket @ taylorswift13 hari ini," tulis Rep. David Cicilline di Twitter.
Dia menambahkan bahwa penggabungan Ticketmaster dan Live Nation tahun 2010, yang mendapat persetujuan Departemen Kehakiman, seharusnya tidak diizinkan. "Bukan rahasia lagi bahwa Live Nation-Ticketmaster adalah monopoli yang tidak terkendali," katanya.
Cicilline, yang memimpin panel antimonopoli DPR, meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki. Petugas berwenang menolak berkomentar.
Industri tiket telah membuat orang Amerika frustrasi selama bertahun-tahun karena biaya tak terduga, ketersediaan tiket terbatas saat pra-penjualan, dan gangguan lainnya.
Laporan dari penjual tiket SeatGeek menyebutkan beberapa orang juga antre berjam lamanya di Arlington, Texas, dan Glendale, Arizona. SeatGeek meminta penggemar untuk bersabar.
Swift merilis album terbarunya, Midnights, pada bulan Oktober. Dia telah menjanjikan hit dari album-album sepanjang karirnya di tur "Eras". Tur AS dijadwalkan dimulai pada Maret dan berakhir pada Agustus. (aru)
Baca juga: