Discord Cekal Ribuan Grup Chat Berisi Konten Kekerasan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 13 April 2021
Discord Cekal Ribuan Grup Chat Berisi Konten Kekerasan
Discord Cekal ribuan grup chat (Foto: neowin)

PLATFORM perpesanan digital, Discord, belum lama ini telah mencekal ribuan grup chat selama masa pandemi COVID-19. Totalnya ada lebih dari 2.000 komunitas, yang didapati memiliki konten kekerasan dan ekstrem.

Seperti yang dilansir dari laman NPR, Discord mengatakan bahwa ada 2.212 komunitas ekstrem sudah diblokir lantaran memiliki konten kekerasan.

Baca Juga:

Aplikasi Discord Akan Buat Fitur 'Live-Streaming'

Ada sekitar 1.500 komunitas yang awalnya terdeteksi Discord (Foto: discord)

Diawali dengan sekitar 1.500 komunitas, yang pertama kali terdeteksi oleh Discord. jumlah tersebut dua kali lipat lebih banyak dari paruh pertama di tahun 2020.

"Kami percaya tidak akan ada tempat di Discord untuk para kelompok yang mengorganisis kebencian, kekerasan hingga ideologi ekstremis," jelas piha Discord.

Dari sejumlah forum yang sudah dinonaktifkan, diantaranya terdapat gerakan boogaloo anti pemerintah. Terkait hal itu, Discord mengatakan adanya lonjakan aktivitas pada komunitas QAnon, tentang konspirasi pro-Trump.

Dari periode bulan Juli hingga Desember, Discord menghapus 334 komunitas yang memiliki keterkaitan dengan QAnon.

Total keseluruhan, pihak Discord sudah menutup 30.000 komunitas, karena sejumlah pelanggaran yang telah dilakukan. Adapun pelanggaran yang paling sering yakni kejahatan di dunia maya, konten porno dan konten seksual yang melibatkan anak di bawah umur.

Baca Juga:

Microsoft Ingin Beli Discord Seharga Triliunan

Discord mengungkapkan, bahwa 15 persen dari karyawannya fokus pada kepercayaan serta keamanan, persenetasi itu hampir serupa dengan media sosial seperti halnya Facebook dan Twitter.

Masalah terbanyak yang dialami pengguna yakni pelecehan (foto: discord/media kit)

Selanjutnya, pada paruh kedua tahun 2020, tim Discord mengapus sekitar 266.000 akun. Penghapusan tersebut sebagian besar lantaran pelanggaran konten eksploitasi, seperti pornografi non-konsesnsual hingga konten seksual yang melibatkan anak di bawah umur.

Dari sekian banyak masalah, Discord menjelaskan bahwa pelecehan merupakan masalah yang paling sering terjadi, dan dilaporkan pengguna. Sementara kejahatan dunia maya, mengalami lonjakan terbesar pada akhir 2020 lalu, dengan peningkatan hampir 250 persen di paruh pertama tahun 2020.

Sedikit informasi, Discord didirikan pada tahun 2015 lalu, sebagai alat bantu komunikasi gamer. Namun, seiring bejalannya waktu, Discord berkembang menjadi sebuah tempat kumpul bukan hanya pencinta game, tapi juga komunitas lainnya. (Ryn)

Baca Juga:

Tak Lagi Khusus Gamers, Aplikasi Discord Terapkan Konsep Baru

#Platform Digital #Platform Game
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan