Dirut MRT Jakarta Buka-bukaan Rahasia di Balik Laba Mereka

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 27 Februari 2020
Dirut MRT Jakarta Buka-bukaan Rahasia di Balik Laba Mereka
MRT Jakarta (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

MerahPutih.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengemukakan bahwa aspek keamanan dan keselamatan selalu diperhatikan oleh manajemen PT MRT Jakarta karena penting dalam operasionalisasi MRT Jakarta.

"Safety adalah bisnis kami," kata William Sabandar dalam ajang Safety, Health, Environment Security (SHES) Award PT MRT Jakarta yang digelar di Jakarta, Kamis (27/2).

Baca Juga:

MRT Jakarta Alami Masalah, Ini Hasil Evaluasi PT MRT

Menurut William, MRT Jakarta tidak akan bisa mendapatkan penghasilan dan laba yang besar bila tidak memperhatikan keselamatan dan keamanan. Untuk itu, pihaknya juga berterima kasih kepada para mitra yang juga telah menjaga terkait dengan aspek tersebut.

Dirut PT MRT William Sabandar
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar. (MP/Asropih)

Pada ajang yang sama tahun lalu, 8 kontraktor mitra menandatangani kerja sama. Sedangkan pada tahun ini, ada 17 mitra di mana sebanyak 16 mitra terkait dengan kegiatan layanan dan hanya satu mitra di konstruksi.

MRT Jakarta juga telah mendapatkan sertifikasi ISO terintegrasi dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Lingkungan, dan Sistem Manajemen Mutu.

William menyatakan, pihaknya mendapatkan apresiasi karena MRT Jakarta tetap beroperasi lancar ketika banyak wilayah di ibukota yang tergenang banjir.

"Proses yang kita dapatkan hari ini adalah kontribusi dari awal, bukan hanya dari hari ini saja. Memproteksi MRT Jakarta dari banjir mulai dari proses planning perencanaan. Begitu pula dengan perencanaan MRT Fase 2 juga akan betul-betul memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan kerja," tutup orang nomor satu di MRT itu.

Baca Juga:

Fase 3 MRT Jakarta Mulai Dibangun Tahun Depan

Sebelumnya, PT MRT Jakarta juga telah menggandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam kerja sama pertukaran informasi mengenai informasi cuaca untuk mengantisipasi lebih dini potensi bencana alam guna meningkatkan aspek keselamatan.

Nantinya ancaman banjir akan lebih bisa diantisipasi lagi karena sistem informasi dari MRT dan BMKG sudah terkoneksi. Apalagi, sebagaimana dikutip Antara, kerja sama awal ini untuk mempersiapkan konstruksi proyek MRT Fase II agar lebih bisa dicegah potensi bencana alam mengingat 30-40 meter terowongan akan melintasi wilayah Jakarta Utara di mana kawasan pantai. (*)

Baca Juga:

Sejarah Panjang MRT di Negara-negara Lain Sejak 1863

#MRT Jakarta
Bagikan
Bagikan