MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bersama Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU Jakarta), University of Oxford (UK) dan Oxford University Clinical Research Unit (Vietnam) melakukan penelitian mengenai virus COVID-19.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik klinis dan kematian terkait COVID-19 pada pasien yang menjalani rawat inap di RS rujukan corona di ibu kota, dalam periode 2 Maret sampai 31 Juli 2020.
Penelitian ini memanfaatkan data hasil penyidikan epidemiologi COVID-19 yang dilakukan oleh tenaga epidemiolog, surveilans, dan tenaga kesehatan lainnya yang tersebar di DKI.
Baca Juga:
COVID-19 Varian Baru Masuk Indonesia, DPR Duga Ada Kelemahan Pengawasan
Widyastuti menyampaikan, sebelum penelitian dilakukan, pihaknya terlebih dahulu menyusun perjanjian kerja sama dan mengajukan uji kelaikan etik ke Komisi Etik Litbangkes Kemenkes, yang mana pengurusan uji etik dilakukan oleh pihak EOCRU.
Setelah mendapatkan persetujuan etik, lanjut Widyastuti, tim peneliti dari EOCRU dan Dinkes DKI bersama-sama melakukan analisis dan interpretasi data untuk ditulis dalam bentuk artikel ilmiah berstandar internasional.
"Selanjutnya, proses pengiriman jurnal dan revisi dilakukan bersama dengan dikoordinasi oleh penulis utama dari EOCRU,” terangnya.

Dalam penelitian dan penulisan jurnal, Dinkes DKI bertugas untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan mengolah data awal penyelidikan epidemiologi kasus COVID-19 di DKI.
Lalu, menginterpretasi hasil temuan dan me-review manuskrip bersama peneliti dari EOCRU. Kemudian, memastikan penggunaan data sesuai dengan pasal yang tertulis dalam perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak, serta menyetujui draf akhir manuskrip sebelum dikirim untuk review oleh tim editorial Lancet.
Baca Juga:
Widyastuti menuturkan, penelitian ini merupakan salah satu penelitian terbesar di negara berkembang, dan terbesar di Asia Tenggara, yang menganalisis karakteristik klinis dan kematian terkait COVID-19 pada pasien rawat inap. Harapannya, penelitian ini dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penanggulangan pandemi di Indonesia.
“Temuan terkait tingginya kematian pada pasien anak di bawah 5 tahun dapat menjadi landasan penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor risiko dan dampak COVID-19 pada anak-anak di Jakarta serta wilayah lain di Indonesia," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga: