MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memprediksi puncak kasus COVID-19 di Jakarta bakal terjadi pada akhir November atau awal Desember.
"Untuk prediksi memang akan terjadi puncak kasus ini di akhir November atau awal Desember," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Rabu (23/11).
Baca Juga
Lansia Bakal Disuntik Vaksin COVID-19 ke-4, Begini Aturan, Syarat dan Dosisnya
Ia berharap kenaikan angka COVID di Ibu Kota tidak terjadi dalam waktu dekat. Pihaknya juga sudah menyiapkan antisipasi jika nantinya kasus Corona kembali melonjak.
"Tentu kita harap ini tidak terjadi. Tentu dengan berbagai upaya. Tentu peran media sangat strategis dan penting untuk mengedukasi warga untuk menjaga prokes dan pastikan kita terlindungi dengan vaksinasi," papar Widyastuti.
Baca Juga
Terbanyak di Jakarta, Tambahan Kasus Harian COVID-19 di Atas 7 Ribu Per Hari
Widyastuti mengakui, jika kasus COVID-19 meningkat menyusul masuknya varian baru Omicron XBB. Dari data yang dimiliki, dalam sehari kasus positif COVID19 sekitar 2.000 jiwa. Tetapi sebagian besar dilakukan isolasi mandiri karena pasien tanpa gejala.
"Kami tetap mengimbau prokes tetap dijaga, tetap pakai masker, kemudian pastikan kita sudah terlindungi dengan vaksinasi," ucapnya.
Meski kasus COVID-19 naik, Dinkes DKI memprediksi pemanfaatan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) tak sampai 50 persen.
"Kita sudah mengantisipasi dengan melihat membandingkan, menganalisa tren dengan tahun lalu sebelumnay dan bagaimana risiko penyebarannya. Saat ini risiko untuk pemanfaatan BOR di kisaran 20-25 persen. Insya Allah aman," tutupnya. (Asp)
Baca Juga