Gaya Hidup
Diminati, Produk Plant-based Potensial Jadi Tren
KETIKA masyarakat mulai menyadari pentingnya hidup selaras dengan alam, gaya hidup serbaalami kembali menjadi tren. Tak hanya dalam hal makanan, produk alami berbahan dasar tanaman kini kian diminati konsumen.
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lisman Suryanegara, seperti dilansir ANTARA, mengatakan produk berbahan aktif tumbuhan atau plant based product potensial menjadi tren yang berkelanjutan di masa depan.
"Plant based product banyak diminati masyarakat. Fenomena ini terjadi karena konsumen mulai peduli dengan produk berbahan alami," ujar Lisman dalam sebuah acara virtual pada Selasa (8/2).
BACA JUGA:
Banyaknya perushaan yang meluncurkan produk perawatan diri berbahan tumbuhan menjadi bukti betapa masyarakat amat berminat pada gaya hidup alami ini.
"Personal care seperti sabun, lotion, itu kan langsung kena ke tubuh. Maka yang alami akan menjadi tren, menjadi kebutuhan konsumen. Mereka preferensinya memilih produk dengan bahan-bahan alami," kata dia.
Tak hanya untuk urusan produk perawatan diri, menurut Lisman, biokomposit untuk elektronik maupun otomotif juga menggunakan plant based product. “Jadi ini sangat luar biasa ke depannya," imbuh dia,
Menurut Lisman, produk berbahan aktif tumbuhan memiliki berbagai kelebihan, di antaranya ramah lingkungan dan aman bagi konsumen.
Deterjen yang menggunakan bahan dasar tumbuhan, misalnya, tidak akan membuat tangan menjadi gatal atau panas. Bahkan, kulit tangan akan tetap lembut. Meski demikian, menurut dia, deterjen berbahan aktif tumbuhan memiliki tantangan sendiri untuk memastikan kemampuannya dalam mengangkat kotoran.
"Tantangannya ialah bagaimana memformulasikan bahan aktif tumbuhan itu dengan bahan lainnya sehingga mampu membersihkan noda secara efektif. Jadi kuncinya ada pada formulasi yang telah dikembangkan," tambah Lisman.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan produk inovatif berbahan tumbuhan, Lisman mengatakan teknologi tetap diperlukan untuk melakukan riset dan memformulasikan sebuah bio product agar memiliki kinerja yang baik.
"Kalau tidak menggunakan teknologi, tidak akan dapat kinerjanya itu. Jadi memang kinerja yang bagus ini membutuhkan formulasi. Intinya, penggunaan plant based ini membutuhkan teknologi," ujar Lisman.(dwi)