Dilema PPP Jelang Pemilu 2024, Pilih Ganjar, Anies atau Kader KIB Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono dan Arsul Sani saat ditemui wartawan di Kantor Pusat DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (26/9). Foto: MP/Kanu

MerahPutih.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini masih sibuk dengan perbedaan sikap politik DPP PPP dengan basis partai di daerah terkait dengan sosok calon presiden (capres) yang akan diusung di Pilpres 2024.

Plt Ketua Umum PPP, Mardiono sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo. Langkah itu didukung oleh beberapa daerah yang ikut mendeklarasikan dukungannya terhadap Ganjar. Namun, ada juga beberapa daerah yang menyatakan dukungan capres kepada Anies Baswedan.

Baca Juga

Mardiono Optimistis Perolehan Suara PPP di Papua Meningkat

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai di internal PPP sedang terjadi upaya split ticket voting, di mana terjadi perbedaan pilihan politik pengurus DPP PPP dengan basis pemilihnya.

Situasi ini mengulang peristiwa yang sama di Pemilu 2019. Saat itu PPP mendukung Joko Widodo (Jokowi) sedangkan basis pemilihnya lebih dekat dengan kelompok yang mendukung Prabowo Subianto.

Menurut Arifki, risiko PPP yang hampir gagal masuk parlemen di Pemilu 2019, berpotensi terulang kembali pada Pemilu 2024.

“PPP dukung Ganjar sebagai capres pilihan realistis karena salah satu kandidat capres yang memiliki popularitas yang bagus untuk Pilpres 2024. Tetapi, apakah pemilih PPP lebih dekat Ganjar atau capres lainnya?" kata Arifki dalam keterangannya, Jumat (4/10).

"Pemilu yang dilaksanakan secara serentak, PPP tentu tidak hanya memperhatikan capres yang didukung, namun juga dampaknya terhadap suara partai," tambahnya.

Arifki mengamini, saat ini PPP berada dalam pilihan sulit, sebagai salah satu anggota partai koalisi pemerintah yang kadernya ada di kabinet Jokowi.

Baca Juga

Kader PPP Deklarasikan Ganjar Pranowo Capres 2024

Pasalnya, mendukung capres di luar pemerintahan menjadi pilihan yang dilematis. Apalagi PPP juga sudah mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Arifki, ada beberapa kemungkinan yang terjadi dengan PPP di Pilpres 2024 terkait dukungan capres. Pertama, PPP mendukung kader potensial yang berasal dari KIB untuk maju sebagai capres dan cawapres.

"Kedua, PPP mendukung Ganjar sebagai capres, hal ini memperkuat KIB sebagai koalisi yang dipersiapkan untuk Ganjar," ujarnya.

Kemudian yang ketiga, PPP masih berkemungkinan mencari figur lain yang sesuai dengan keinginan pemilihnya. Pilihan ini, kata Arifki, sulit diputuskan oleh elite PPP, karena posisi yang diambil ini akan merusak narasi KIB atau dukungan terhadap Ganjar di tahun 2024.

“PPP itu di tahun 2024 sangat dilema. Memperjuangkan capres yang didukung elite DPP PPP atau menghitung nasib partai jika salah mendukung capres," tuturnya.

Dikatakan Arifki, pilihan-pilihan yang diambil oleh PPP akan berpengaruh dengan keberanian beberapa caleg untuk maju sebagai calon anggota DPR RI.

"Risikonya lebih besar dari pada maju sebagai caleg DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi, di balik ketidakpastian PPP di tahun 2024 yang berpotensi tidak lolos parlemen. Semua itu lagi-lagi tergantung dari capres yang didukung PPP," tutup Arifki. (Pon)

Baca Juga

Puan Maharani Segera Temui PAN dan PPP

KIB Berharap PDIP Bergabung
Indonesia
KIB Berharap PDIP Bergabung
Indonesia
KIB Berharap PDIP Bergabung
Indonesia
KIB Berharap PDIP Bergabung
Indonesia
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Temuan Kapolri dari Hasil Inspeksi ke Pelabuhan Gilimanuk Bali
Indonesia
Temuan Kapolri dari Hasil Inspeksi ke Pelabuhan Gilimanuk Bali

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Kamis (28/4).

Kecelakaan Maut di Tol Bawen-Ungaran, 5 Orang Tewas
Indonesia
Kecelakaan Maut di Tol Bawen-Ungaran, 5 Orang Tewas

Terjadi kecelakaan maut di Tol Ungaran, tepatnya di kilometer 438,400 Sabtu (24/9/2022) dini hari. Akibat kecelakaan itu, 5 orang meninggal dunia.

6 Rekomendasi MUI Terkait Vaksin COVID-19 Asal India
Indonesia
6 Rekomendasi MUI Terkait Vaksin COVID-19 Asal India

Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan enam poin terkait pembelian vaksin COVID-19 asal India.

Pemilu 2024 Belum Masuki Masa Kampanye, Bawaslu Peringatkan Semua Pihak Tahan Diri
Indonesia
Pemilu 2024 Belum Masuki Masa Kampanye, Bawaslu Peringatkan Semua Pihak Tahan Diri

Bawaslu mengingatkan setiap orang untuk menahan diri dengan tidak meminta masyarakat agar memilih calon tertentu di luar tahapan kampanye.

KPK Bawa Eks Panglima GAM Izil Azhar ke Jakarta
Indonesia
KPK Bawa Eks Panglima GAM Izil Azhar ke Jakarta

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu ditangkap di wilayah Banda Aceh, pada Selasa (24/1).

[HOAKS atau FAKTA] Anies Pesta Pora Habiskan Uang Rakyat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] Anies Pesta Pora Habiskan Uang Rakyat

“Kelompok anies pesta pora makan duit rakyat”

Rektor Unhan: Kuliah Umum Megawati Penting untuk Pahami Geopolitik Sukarno
Indonesia
Rektor Unhan: Kuliah Umum Megawati Penting untuk Pahami Geopolitik Sukarno

"Materi kuliah umum ini sangat penting dalam memahami pemahaman geopolitik Presiden RI pertama Soekarno, yang sangat maju dimulai dari masa pergerakan kemerdekaan hingga membawa Bangsa Indonesia berperan penting dalam konstelasi politik internasional dan membentuk tata dunia baru pasca perang dunia II," ujar Amarulla

Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Dianggap Tepat
Indonesia
Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Dianggap Tepat

Kegiatan yang melibatkan orang banyak atau massa harus menjadi perhatian.

Kejaksaan Agung Periksa Petinggi Meraseti Logistik Terkait Kasus Impor Baja
Indonesia
Kejaksaan Agung Periksa Petinggi Meraseti Logistik Terkait Kasus Impor Baja

Kejagung memeriksa Direktur Utama PT Meraseti Logistik Indonesia Sri Lestari sebagai saksi pada kasus tersebut.

Jokowi Minta Bawaslu Tegas Mengawasi Pemilu
Indonesia
Jokowi Minta Bawaslu Tegas Mengawasi Pemilu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/9).