MerahPutih.com - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan mengevakuasi ratusan warga yang terdampak banjir di Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame, Palembang, Sumatera Selatan.
Lokasi tersebut merupakan salah satu dari empat lokasi di Palembang, selain Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, dan RE Martadinata yang dilaporkan membutuhkan bantuan evakuasi karena banjir setelah hujan deras.
Baca Juga:
BNPB Catat 7,5 Juta Menderita Akibat Bencana Alam, Kemensos Siapkan Lumbung Sosial
Kepala Bagian Operasi Basarnas Palembang Agus Mujiono ada sebanyak 250 warga yang dievakuasi di Graha Sukawinatan ini karena rumah mereka digenangi air setinggi lebih dari 100 cm.
Mereka yang dievakuasi terdiri atas anak-anak, lansia dan ibu hamil menggunakan perahu karet secara bergiliran dari rumah ke tempat yang lebih aman.
"Palembang dikepung banjir, lokasi ini salah satu yang parah dengan ketinggian air di rumah mereka lebih dari 100 cm sehingga harus dievakuasi," kata dia saat dibincangi di lokasi banjir.
Tim SAR mengerahkan sebanyak 30 orang yang merupakan gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dan Babinsa. Turut disiagakan dua unit perahu karet sampai air sudah benar-benar surut.
"Di sini tidak ada korban jiwa. Warga ditempatkan sementara di masjid terdekat yang lebih aman. Tim SAR gabungan ini tetap disiagakan untuk antisipasi kondisi meningkat," ujarnya.
Pantauan Antara, banjir sudah berangsur surut sekitar 5-10 cm dari ketinggian sebelumnya pada sore sekitar pukul 17.00 WIB. Dan beberapa kepala keluarga sudah mulai kembali ke rumah untuk mengeluarkan air yang masuk, memindahkan benda-benda berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi dan sibuk membenarkan kendaraan mereka yang mogok.
Warga setempat Jhonson (55) mengatakan, kejadian banjir ini merupakan pengalaman pertamanya selama 15 tahun bermukim di sana. Di mana dalam waktu tiga jam air air masuk dari pintu depan dan belakang rumahnya sehingga seisi rumahnya tergenangi air.
Sementara itu, Ketua RT 103/007 Taufik mengatakan, banjir tersebut terjadi setelah diguyur hujan deras selama lebih kurang tiga jam, sejak pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB - 06.30 WIB.
Baca Juga:
Fenomena La Nina, Puan Minta Pemerintah Minimalisir Dampak Bencana Alam
Kemudian, lanjutnya, melihat intensitas air yang menggenangi seisi rumah terus meninggi maka mereka memutuskan untuk meminta bantuan tim SAR. Supaya bisa membawa warga setempat khususnya anak-anak dan lansia ke luar dari rumah ke tempat yang lebih aman.
"Saat kejadian kami tidak bisa bergerak sama-sekali. Air mengepung rumah kami, ketinggiannya sampai lutut orang dewasa bahkan beberapa lebih," ujarnya.
Menurut dia, bila air belum juga surut malam ini maka warga sementara akan diungsikan sementara ke masjid atau diarahkan mengungsi ke rumah kerabat mereka.
"Sudah saya koordinasikan kondisi ini dengan pihak kelurahan dan kecamatan," katanya. (*)
Baca Juga:
Hingga November 2021, Indonesia Dilanda 2.552 Bencana Alam