Dihantam Cuaca Buruk, Pencarian Sriwijaya Air Dihentikan Sementara

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 13 Januari 2021
Dihantam Cuaca Buruk, Pencarian Sriwijaya Air Dihentikan Sementara
Polisi membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyan

MerahPutih.com - Pencarian hari kelima terpaksa harus dihentikan sementara. Dikarenakan di lokasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dihantam cuaca buruk gelombang tinggi sampai 2,5 meter.

"Baru sampe mulut kolam kita terpaksa harus balik kanan karena cuacanya dapat informasi di lokasi cuaca ekstrem," ujar Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR, Abdul Haris Achadi di Jakarta, Rabu (13/1).

Baca Juga

Pasukan Elit TNI AL Lanjutkan Pencarian CVR Sriwijaya Air

Meski begitu, kata Abdul, ada sejumlah kapal yang masih berada di sana seperti kapal Basarnas. Ketika cuaca sudah mulai baik dipastikan akan dilakukan pencarian korban, serpihan pesawat, dan black box CVR yang belum ditemukan.

"Saya melihat juga di kolam ada beberapa kapal yang tidak melanjutkan tapi stand by di tempat," jelasnya.

Abdul juga mengatakan, dalam pertolongan Sriwijaya Air ini tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi.

"Kami juga membawa tenaga medis karena kami berencana melakukan swab di lokasi supaya sekarang kan ini suasana pandemi supaya tim resque kita sehat dan siap," terangnya.

Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Abdul Haris Achadi menyampaikan keterangan mengenai upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beserta penumpangnya di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Abdul Haris Achadi menyampaikan keterangan mengenai upaya pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beserta penumpangnya di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021). (ANTARA/Anom Prihantoro)

Seperti diketahui, Tim penyelam TNI Angkatan Laut sudah berhasil menemukan kotak hitam atau Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Selasa (12/1) sekitar pukul 16.20 WIB.

Tapi hanya black box Flight Data Recorder (FDR) yang baru didapat, belum black box berjenis cockpit voice recorder (CVR).

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto pun meminta kepada tim SAR gabungan untuk tetap melanjutkan pencarian guna menemukan black box CVR.

"Cockpit voice recorder (CVR) masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut," jelas Marsekal Hadi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1).

Sedangkan black box FDR kini sudah berada di Komite Nasional Keselamaan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1) lalu itu. (Asp)

Baca Juga

Mengenal CVR Yang Dicari Setelah Black Box FDR Sriwijaya Ditemukan

#Sriwijaya Air
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan