MerahPutih.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali didorong maju sebagai Capres pada 2024 mendatang. Bahkan, mega diusulkan kembali berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, seperti pemilu 2009.
Hal itu mendapatkan tanggapan dari Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto, dengan menyebut masalah pencapresan di PDIP sudah diatur dalam Kongres V di Bali.
Baca Juga:
Elektabilitas Puan Maharani Melonjak, Diduga karena Huru-hara di PDIP
"Terkait capres dan cawapres itu ada di tangan ketua umum. Saya yakin Ibu (Megawati) punya pertimbangan sendiri," ujar Bambang di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/6).
Dikatakannya, di dalam Kongres PDIP diikuti semua komponen partai dan kader partai. Dengan demikian semua akan tunduk pada hasil Kongres PDIP termasuk soal Capres 2024.
"Pastinya kader taat pada keputusan kongres kelima. PDIP menetapkan bahwa kewenangan ada di ketua umum terpilih dan formatur terpilih, formatur tunggal," kata dia.

Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu 2019-2024 ini menegaskan, jika ketua umum memiliki pertimbangan dalam menentukan capres dan cawapres. Dan jika sudah punya pertimbangan pastinya hasilnya baik.
"Nggak mungkin Ibu (Megawati) pertimbangannya kosong-kosong soal capres. Pasti hasilnya terbaik," tandasnya.
Beberapa nama muncul untuk menggantikan Presiden Joko Widodo dari elit partai yakni Ketua Umum Megawati Soekarno Putri dan anaknya, Puan Maharani.Lalu ada nama Ganjar Pranowo yang belakangan ini ditentang oleh Bambang Wuryanto. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Survei: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar