Dianggap Brutal dan Mengerikan, Beginilah Pola Latihan Pasukan Elite TNI-AL

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 19 Februari 2018
Dianggap Brutal dan Mengerikan, Beginilah Pola Latihan Pasukan Elite TNI-AL
Prajurit Pasukan Elite TNI AL saat berlatih dengan kaki dan tangan terikat. (ist)

MerahPutih.com - Pasukan khusus atau elite yang dimiliki TNI begitu disegani dunia. Banyak prestasi yang ditorehkan para prajurit Tanah Air. Pasukan elite di dunia sejatinya sudah dikenal sejak awal abad ke 20 dan berkembang pesat selama perang dunia dunia kedua. Pasukan elite biasanya merupakan kelompok kecil yang sangat terlatih dan dipersenjatai dengan senjata khusus.

Di matra laut, TNI AL memiliki beberapa pasukan elite. Seperti dilansir infohistoria dalam tnial.mil.id, sejatinya keberadaan pasukan elite TNI AL dirintis sejak tahun 1960an. Ya, TNI AL sendiri memiliki tiga pasukan elite. Di antaranya adalah Yon Taifin (Batalyon Intai Amfibi), Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan Denjaka (Detasemen Jala Mengkara).

Pasukan ini terdiri dari prajurit-prajurit terbaik yang dimiliki TNI. Tidak mudah seorang prajurit TNI AL untuk tergabung menjadi pasukan khsusus ini. Mereka harus melewati seleksi ketat dan latihan yang luar biasa berat. Bahkan banyak pihak mengatakan bahwa latihan pasukan elite ini sangat mengerikan dan brutal.

Lantas, bagaimana sih pola latihan pasukan elite yang dimiliki TNI AL

1 Yon Taifib


Personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL melakukan aksi berenang dengan tangan dan kaki terikat saat latihan di perairan Pulau Damar Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Batalyon merupakan satuan elit dalam Korps Marinir TNI AL. Dahulu, satuan ini bernama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi). Tak semua prahurit Marinir bisa tergabung dalam Yon Taifib. Untuk bisa menjadi anggota Yon Taifib, mereka harus diseleksi sesuai dengan persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.

Seperti dilansir sumber yang sama, metode pelatihan Yon Taifib dibagi dalam beberapa tahap. Misalnya medan darat, udara, laut dan bawah air. Pendidikan Yon Taifib dilakukan selama 9 bulan dan bertempat di Pusdiksus Kodikmar. Yang kemudian dilanjutkan ke Pusat Pedidikan Pertempuran (Puslatpur) Marinir di Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur.

Selain di Karang Tekok, Korps Marinir juga mempunyai Puslatpur di Puroboyo, Batur Malang; Asem Bagus, Situbondo; Banongan, Situbondo; Jampang Tengah, Sukabumi; Baluran, Banyuwangi; dan Selogiri, Banyuwangi.

Nah, sedangkan latihan-latihan yang harus mereka jalani adalah selam kedalaman, selam tempur, infiltrasi bawah air, selam SAR, pengintaian hidografi. Bahkan untuk materi menembus gelombang, para siswa Yon Taifib harus menaklukkan pantai selatan Jawa yang dikenal dengan gelombang yang rata-rata tingginya lebih dari 10 meter.

Berenang jarak jauh merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan siswa Yon Taifib. Mereka harus bisa menyebrangi teluk Poncomoyo sejauh sekitar 12 kilometer. Di sana, par siswa dihadapkan pada kondisi laut yang mempunyai arus kuat dan gelombang yang tinggi serta jarak jauh dengan batas waktu yang ditentukan.

Salah satu latihan yang dikenal mengerikan adalah para personel Yon Taifib diminta untuk berenang dengan tangan dan kaki terikat.


2. Kopaska

latihan kopaska
Latihan Kopaska TNI AL (Buku Spesialis Pertempuran Laut Khusus)

Kopaskan merupakan pasukan elite atau khusus dalam TNI AL. Kopaska secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk ditugaskn dalam masalah Irian Jaya. Pasukan ini sejatinya sudah ada sejak 1954. Perekrutan Kopaska biasanya diadan setahun sekali. Hanya personel TNI AL non-Marinir yang boleh mendaftar.

Pendidikan Kopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa "gila". Mereka digembleng untuk bisa mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.

Bahkan, fase pertama latihan selama 1,5 bulan ditutup dengan Minggu Neraka atau yang dikenal dengan Hellweek. Bagi siswa calon Paska, Hellweek begitu mengerikan. Dalam buku Spesialis Pertempuran Laut Khusus, setiap calon Paska tak pernah tahu kapan rangkaian Hellweek akan dimulai. Bisa saja tiba-tiba saat mereka belajar di kelas, atau saat tidur terlelap.

Tiba-tiba mereka bisa dibangunkan untuk mengarungi lautan di gelapnya malam. Atau mungkin saat terlelap baru 10 menit mereka langsung disuruh untuk halang rintang, push up dan pull up. "Atau mungkin digebuki oleh instruktur dan pelatih untuk melatih mental," tulis infohistoria TNI AL.

Nah, biasanya, hari hellweek dibuka dengan ritual melahap nasi komando bersama. Nasi komando merupakan hasil adukan dari nasi, lauk pauk, telur mentah, minyak ikan dan terasi. Makanan tersebut ditaruh dalam satu tempat. Kemdian siswa Paska diminta untuk makan nasi komando secara bergiliran. Jika ada yang muntah di tempat itu, maka yang berikutnya tetap harus memakan nasi komando itu hingga habis.

BACA JUGA: Berkat 5 Aksi "Gila" Ini, Pasukan Elite TNI Disegani Dunia

Sebagai pelepas dahaga, minuman yang diberikan adalah jamu brotowali. Jamu ini memang menyehatkan, tapi mungkin merupakan minuman paling pahit di dunia. Setiap hari porsi tekanan terus ditambah hingga benar-benar memaksa seseorang untuk bertahan di titik maksimal.

Siswa Kopaska juga harus terlatih untuk berenang dengan kaki dan tangan terikat.

Fase selanjutnya adalah pembinaan kelasa selama 2,5 bulan plus sebulan praktik. Teori yang didapatkan antara lain pengintaian pantai, demolisi dan sabotase.

Tahab berikutnya masuk dalam pendidikan komando. Pada tahap ini siswa Paska dihadapkan pada materi perang darat dan unconvensional warfare. Pendidikan komando ini akan dijalani selama 4 bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan pendidikan Kopaska. Masih dari sumber yang sama, dalam fase ini, terdapat materi pelolosan tawanan yang benar-benar menempa mental. Latihan ini dikenal "brutal" dan tanpa ampun.

"Mereka akan mendapat siksaan fisik bertubi-tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh apabila siswa tertangkap," tulis infohistoria TNI AL.

BACA JUGA: Aksi Heroik Prajurit Kopaska Ini Membuat Tentara Laut Malaysia Kabur

Lulus dari pendidikan komando, siswa dikirim ke sekolah para untuk mempelajari terjun payung militer.

Nah, tahap selanjutnya adalah sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur yang dijalani selama 2 bulan.

Sampai di situ, baru mereka masuk dalam tahap akhir yaitu pendidikan penghancuran bawah air. Mereka akan digembleng teknik menjinakkan ranjau, patroli pantai, penyelaman laut dalam, scuba close circuit, dan sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa.

Pendidikan Kopaska yang hampir satu tahun itu ditutup dengan digelarnya operasi amfibi khusus.

3. Denjaka

Pasukan Denjaka
Pasukan Denjaka. (Idhad Zakaria/ANTARA FOTO)

Denjaka atau Detasemen Jala Mengkara merupakan pasukan khusus TNI AL yang didalamnya merupakan satuan gabungan personel Taifib dan Kopaska. Pola rekrutmen dimulai sejak pendidikan para dan komando.

Anggota Denjaka menjalani pendidikan di Bumi Marinir Cilandak dan harus menyelesaikan pendidikan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) selama 6 bulan. Tahap awal siswa akan diberi materi intelijen, teknik dan taktik antiteror dan lainnya.

Nah, untuk tahap selanjutnya, siswa Denjaka mendapatkan materi kecakapan dan peningkatan kemampuan kualifikasi Taifib dan Paska. Mereka akan diajarkan lebih lanjut soal teknik merebut dan menguasai instalasi di laut seperti kapal atau pelabuhan yang disandera. Penguasaan taktik dan teknik operasi klendestin aspek laut. Ada juga materi pelolosan diri, pengendapan dan ketahanan interogasi. (*)

#Denjaka #TNI AL #Marinir #Kopaska #Kopassus
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan