Diamuk Api, Notre Dame Paris Kehilangan Interior Kayu Berusia Seribu Tahun

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 16 April 2019
Diamuk Api, Notre Dame Paris Kehilangan Interior Kayu Berusia Seribu Tahun
Kebakaran hebat meruntuhkan tap Notre Dame, Senin (15/4). (foto: Twitter @prefpolice)

MASYARAKAT Paris diam dalam rasa horor dan duka saat menyaksikan katedral Notre Dame menyala dalam api, Senin (15/4). Gereja yang dibangun pada abad ke-12 itu perlahan kehilangan sebagian besar wujudnya. Kebakaran besar itu menghanguskan struktur gereja yang terbuat dari kayu berusia amat tua. Puncak menara Notre Dame yang ikonik itu pun kolaps.

Sebelumnya, seperti dilansir CNBC, Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan regu pemadam kebakaran mungkin tidak akan mampu menyelamatkan katedral yang jadi salah satu landamark Kota Paris tersebut. Meskipun demikian, setelah 7 jam usaha pemadaman, petugas pemadam kebakaran Prancis mengklaim gereja itu 'selamat dari kerusakan total'.

Dalam usaha pemadaman yang heroik, petugas berfokus menyelamatkan karya seni di bagian belakang katedral yang tengah direnovasi. Namun sayang, bagian interior Notre Dame tidak terselamatkan.

Katedral Notre Dame dibangun dengan kisi-kisi kayu layaknya sebuah 'hutan besar'. Amat mungkin, struktur itulah yang membuat api berkobar hebat. Struktur atap bergaya Abad Pertengahan kini telah hilang. Demikian diungkapkan Monsignor Patrick Chauvet, kepala katedral Notre Dame, seperti dilansir CNN.

Rangka kayu katedral yang sebagian besar terdiri dari kayu oak berasal dari masa ketika gereja itu pertama kali dibangun. Itu berarti, kayu oak yang dipakai berasal dari pohon yang ditebang antara 1160 dan 1170. Kayu-kayu itu menjadi bagian tertua dari struktur gereja. Hal itulah yang membuat Notre Dame sangat amat ikonik.

interior notre dame
Interior kayu bergaya Gothic berusia ribuan tahun.(foto: Instagram @notredameparis)

Dalam laman gereja disebutkan bahwa sebagian besar kerangka yang ada saat ini berasal dari tahun 1220. Sementara itu, kerangka yang lebih modern, yakni rangka kedua, memperlihatkan penyesuaian yang dibuat saat proses awal pembangunan katedral.

Gaya Gothic yang diusung gereja ini membutuhkan langit-langit amat tinggi. Untuk itu, dibutuhkan kayu oak yang kokoh dari hutan sekitar.

Saat memulai proses pembangunan, para pekerja menebang 21 hektare pohon oak. Sekitar 13 ribu pohon dari berbagai jenis menjadi penyusun panel-panel kayu Notre Dame. Untuk bisa bekerja hingga titik tertinggi, para tukang kayu membutuhkan penyangga yang terbuat dari kayu kokoh berusia 300-400 tahun. Itu berarti, kayu yang diambil mungkin sudah mulai bertumbuh pada abad ke-8 atau ke-9.

notre dame
Kerangka kayu Notre Dame. (foto: Instagram @notredameparis)

Panel kayu Notre Dame merupakan struktur kayu tertua di Paris. Panjangnya mencapai 100 meter dengan ketinggian 10 meter. Di pusat gereja, tempat kebaktian dilangsungkan, kerangkanya berukuran lebar 13 meter, dengan tinggi 10 meter di bagian yang berbentuk salib.

Di Abad Pertengahan, untuk membangun struktur yang sedemikian besar, para tukang kayu akan mengerjakan kerangka kayu di tanah terlebih dahulu. Hal itu agar mereka mendapatkan ukuran yang persisi dan benar. Setelah semuanya sesuai, para pekerja melepaskan kerangka ke dalam beberapa bagian. Satu per satu, bagian-bagian itu diangkat dengan alat ke langit-langit katedral. Di sanalah kerangka akan dirangkai ulang. Setelah semua terpasang, panel-panel kayu tersebut menjulang tinggi dengan sudut 55 derajat.

Kerangka kayu Notre Dame yang terbuat dari kayu tersebut menopang atap yang terbuat dari timah seberat 210 ton. National Library of France menyebut atap timah tahan terhadap api. Namun sayang, kerangka kayu yang menopangnya tidak. Hal itulah yang membuat atap Notre Dame runtuh pada kebakaran, Senin (15/4).

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan bagian terburuk telah dilewati. "Bagian paling buruk telah bisa dihindari. Namun, perjuangan belumlah selesai," ujar Macron di luar katedral.

Ia menambahkan, Prancis akan menginisiasi penggalangan dana internasional untuk renovasi. "Kita akan membangun ulang Notre Dame bersama-sama," katanya.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan