Kesehatan

Diabetes Mellitus Pengaruhnya pada Kesehatan Gigi dan Mulut

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 25 Agustus 2018
Diabetes Mellitus Pengaruhnya pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Penderita DM cenderung memproduksi air liur kurang. (Foto: celebrexdrug)

MENURUT laman GO Dok, di tahun 2015 tercatat sekitar 10 juta orang Indonesia terkenal Diabetes Mellitus IDM). DM dikenal pula dengan nama kencing manis, merupakan suatu penyakit yang saat ini kerap dijumpai pada masyarakat Indonesia. Penyebabnya adalah kesalahan pola makan dan gaya hidup yang tidak seimbang.

Diabetes merupakan gangguan pada organ tubuh sehingga kadar gula dalam darah selalu tinggi dan tidak kembali normal setelah mengonsumsi makanan atau minuman. Kadar gula yang tinggi dalam darah inilah yang menyebabkan penyebaran penyakit pada organ tubuh lainnya termasuk jaringan di rongga mulut. Pada rongga mulut banyak terdapat pembuluh darah. Apabila kadar gula dalam pembuluh darah tersebut tinggi dapat mengakibatkan beberapa manifestasi, seperti:

Radang gusi (gingivitis),
Radang jaringan pendukung gigi (periodontitis) sehingga menyebabkan kehilangan perlekatan gingiva dan gigi menjadi goyang,
Mulut kering (xerostomia),
Lidah terasa terbakar (burning tongue),
Sakit saat menggigit makanan,
Penurunan tulang penyangga gigi sehingga gigi dapat lepas sendiri.

gigi
Penderita DM harus menjaga kesehatan giginya. (Foto: Pexels/Oleg Magni)

Diabetes tidak dimonopoli oleh status atau golongan tertentu dalam masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat mengadopsi pola makan masa kini. Junk food, makanan instan, serta minuman dalam kemasan menjadi konsumsi utama.

Gaya hidup yang tidak seimbang ini, mulai dari kurang minum air putih, kurang tidur, merokok, hingga malas berolahraga, dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah sehingga akhirnya menyebabkan diabetes. Jika sudah terdiagnosa DM, biasanya pasien akan diberikan resep obat-obatan yang gunanya menstabilkan kadar gula di dalam darah.

Penderita DM yang tidak rutin meminum obat secara teratur (tidak terkontrol) akan berpotensi memiliki kadar gula yang lebih tinggi dibanding pada penderita DM yang rutin meminum obatnya. Pada penderita penyakit ini, kadar gula juga akan menjadi lebih tinggi kandungannya di dalam air liur.

gigi
Kadar glukosa mempengaruhi plak. (Foto: Pixabay/geralt)

Peningkatan kadar glukosa ini berakibat pada kandungan plak pada permukaan gigi yang berfungsi sebagai tempat perlekatan bakteri. Hasilnya, akan lebih banyak ragam bakteri yang berkembangbiak dengan baik. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya gigi berlubang (karies) dan perkembangan penyakit periodontal.

DM juga menyebabkan penurunan produksi air liur. Ini membuat penderita DM akan merasakan mulutnya kering (xerostomia). Xerostomia yang terjadi pada penderita DM akan menyebabkan infeksi jamur seperti jamur Candida albican yang jumlah pertumbuhannya meningkat (candidiasis).

Bila penderita cenderung memiliki oral hygiene yang buruk jika tidak dilakukan pembersihan gigi secara rutin dan teratur. Selain itu adanya penurunan tinggi tulang yang menyangga gigi (tulang alveolar) yang cukup besar pada penderita DM dibanding pada penderita non DM menyebabkan gigi cepat goyang dan lepas dengan sendirinya. (*)

#Gigi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan