Di Tengah-Tengah Gempuran Ponsel, Anak-anak Asah Kreativitas dengan Puisi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 06 Februari 2019
Di Tengah-Tengah Gempuran Ponsel, Anak-anak Asah Kreativitas dengan Puisi
Anak-anak membaca puisi di Pendopo Gamelan Yogyakarta. (Foto: Dok Sekolah Puisi Jogja)

PONSEL pintar (smartphone) tak cuma menjadi akrab di tangan orang-orang dewasa, tapi juga kian digandrungi anak-anak. Bahkan, kita bisa dengan mudah menemukan anak-anak lihai mengoperasikan ponsel meski mereka masih balita.

"'Serangan' smartphone memang sulit dihentikan. Tak hanya sebagai hiburan, smartphone juga sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Bagi beberapa orang tua, smartphone juga sebagai media untuk mengajarkan sesuatu.


1. Menumbuhkan kreativitas dengan menulis puisi

Anak-anak sedang menulis puisi di Pendopo Gamelan Yogyakarta. (Foto: Dok Sekolah Puisi Jogja)
Anak-anak sedang menulis puisi di Pendopo Gamelan Yogyakarta. (Foto: Dok Sekolah Puisi Jogja)

Apakah ponsel berbahaya buat anak-anak? Pertanyaan itu selalu muncul dari para orang tua. Pastinya, banyak fakta menyatakan bahwa ponsel dapat berdampak buruk terutama buat psikologis anak. Tapi juga bisa memberika manfaat tergantung bagaimana mempergunakannya untuk kebutuhan anak.

Nah, di Yogyakarta, anak-anak Sekolah Dasar diajak untuk menggali kreativitas dengan menulis puisi. Taman Budaya dan Yayasan Sekolah Puisi Jogja membuat program Menulis Puisi selama tiga bulan.

Program Menulis Puisi dilangsungkan di Pendopo Gamelan Yogyakarta, pada hari Minggu, di minggu pertama hingga minggu ketiga setiap bulannya.


2. Imajinasi anak-anak tumbuh bersama puisi yang diciptakan mereka

Anak-anak tengah menulis puisi di Pendopo Gamelan Yogyakarta. (Foto: Dok Sekolah Puisi Jogja)
Anak-anak tengah menulis puisi di Pendopo Gamelan Yogyakarta. (Foto: Dok Sekolah Puisi Jogja)

Ketua Yayasan Sekolah Puisi Jogja Evi Idawati yang juga seorang sastrawan kegiatan itu dibuat untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak di Yogyakarta di bidang bahasa dan sastra. Anak-anak diajak belajar sambil bermain, mengenali bahasa, dan menerapkannya dalam sebuah puisi.

"Konsepnya bermain sambil belajar. Pendekatannya bermain, supaya menguatkan ketertarikan mereka," kata wanita yang juga dikenal sebagai aktris teater ini.

Puisi bisa memantik minat anak-anak terhadap bahasa. Selain itu, anak-anak juga dapat menumbuhkan imajinasi dengan sangat alami melalui kata-kata yang mereka ciptakan. Keunikan anak-anak bisa menciptakan metafora dan permainan kata yang unik pula.

Tak hanya sekadar mengenalkan bahasa dan sastra, program Menulis Puisi juga diharapkan bisa menjadi bekal untuk anak-anak di masa depan di tengah perkembangan teknologi. Anak-anak diharapkan memiliki keberanian untuk menungkapkan pikiran, perasaan, dan menampilkan karyanya ke umum.

"Secara prestasi, semoga banyak yang juara pada pentas-pentas perlombaan, sampai nasional. Dengan sastra, khususnya puisi ya, kan bisa jadi bekal mereka sebagai jalan religi masing-masing," kata wanita kelahiran Demak ini. (zul)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Cari Spot Instagramable dengan Latar Bromo, Destinasi Baru Ini Wajib Kamu Coba

#Puisi #Wisata Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan