Di Tengah Pandemi, Kapolri Akui Polarisasi Belum Selesai

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 Februari 2021
Di Tengah Pandemi, Kapolri Akui Polarisasi Belum Selesai
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Humas Polri)

MerahPutih.com - Kepolisian mengakui jika polarisasi masih terasa dan terus timbul di tengah masyarakat, yang merupakan dampak dari pemilihan kepemimpinan negara. Namun, perbedaan akan selalu ada disetiap perjalanan pergantian kepemimpinan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan, kalau elemen bangsa tidak bersatu maka dikhawatirkan pihak luar akan memanfaatkan kelengahan dan mengambil sumber daya alam.

"Polarisasi ini belum selsai, kita lagi butuh persatuan karena masalah yang kita hadapi ini serius,” jelas mantan Kabareskrim Polri ini.

Baca Juga:

Penangkapan Kapolsek di Bandung Terkait Kasus Narkoba Jadi Tamparan Kapolri

Listyo mengajak elemen pemuda dan mahasiswa khususnya HMI, bersama-sama memberikan edukasi dan sosialilisasi terkait COVID-19 yang tengah melanda, terutama pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan bahasa-bahasa mahasiswa agar lebih efektif dan mudah diterima oleh masyarakat.

“Intinya adalah keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” ujarnya dalam keteranganya, Jumat (19/2)

Ia mengingatkan, dampak dari pandemi COVID-19 telah berpengaruh terhadap seluruh sendi kehidupan. Saat bangsa Indonesia tengah mengalami masa-masa sulit yakni menghadapi pandemi COVID-19.

"Ini bukan masalah biasa, ini masalah yang luar biasa," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keteranganya, Jumat (19/2).

Situasi pandemi COVID-19, sambung Sigit, tidak hanya berdampak kepada kesehatan melainkan juga perekonomian dan aspek lain. Untuk itu, dibutuhkan persatuan dari seluruh elemen mahasiswa tidak terkecuali pemuda dan mahasiswa.

Kapolri dan Ketua Umum MUI. (Foto: Humas Polri)
Kapolri dan Ketua Umum MUI. (Foto: Humas Polri)

Seperti diketahui, penularan COVID-19 masih terjadi di Tanah Air yang terlihat dari meningkatnya jumlah kasus positif hingga Kamis (18/2). Dalam 24 jam terakhir, data pemerintah menunjukkan terdapat 9.039 kasus baru.

Dengan demikian, Indonesia kini mencatat 1.252.685 kasus COVID-19 selama pandemi hampir berlangsung setahun, terhitung sejak adanya pasien pertama pada 2 Maret 2020. Dari total kasus terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 1.058.222 pasien telah dinyatakan sembuh sejak awal pandemi.

Selain itu, pemerintah mengumumkan ada 181 pasien yang meninggal selama 17-18 Februari 2021. Dengan demikian, angka kematian akibat COVID-19 totalnya menjadi 33.969 orang.

Baca Juga:

Kapolri Listyo Sigit Pilih Agus Andrianto Jadi Kabareskrim

#Kapolri #Kapolri Listyo
Bagikan
Bagikan