COKELAT merupakan salah satu camilan yang banyak disukai. Baik cokelat yang pahit atau manis, semua punya penggemarnya sendiri. Di masa pandemi, penjualan cokelat mencapai titik tertinggi yakni hingga tiga kali lipat.
“Jumlah transaksi produk cokelatmeningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya,” ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya. Sementara itu, dalam waktu satu tahun terakhir, penjualan cokelat di beberapa kota memiliki kenaikan signifikan. Kota tersebut yakni Manado, Gianyar dan Magetan.
Baca Juga:
Dopamin Chocolate & Baked Cheese, Kolaborasi Goodnight Electric X Pipiltin Cocoa
Selain cokelat pabrikan berskala makro, beberapa cokelat karya UMKM lokal seperti Fudgybro dan Chocodot Indonesia turut mengalami peningkatan penjualan. Fudgybro fokus pada pengolahan brownies sementara Chocodot berinovasi pada pengembangan cokelat berisi dodol dan rempah khas Indonesia.
Founder Fudgybro yakni Rayendra Abiyasa Pramuraharjo mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama setahun justru membuat produk cokelat miliknya laku di pasaran. “Pada Maret 2020 awal pandemi, transaksi Fudgybro mengalami kenaikan hingga empat kali lipat dibandingkan masa sebelum pandemi," ungkap Rayendra. Lebih lanjut Rayendra mengatakan bahwa di Ramadan 2021, Fudgybro bisa menerima pesanan hingga ratusan loyang setiap harinya.

Jumlah ini meningkat tiga kali lipat dari bulan sebelumnya.Pandemi pun mendorong Rayendra menghadirkan berbagai varian baru, antara lain Softbro Jar Size yang merupakan campuran potongan brownies dan es krim vanila, cookies hingga minuman cokelat.

“Omzet per bulan kami mencapai puluhan juta. Bahkan melalui teknologi, produk-produk Fudgybro bisa menjangkau Medan, Bali hingga Makassar,” tutup Rayendra. Produknya pun kini sudah dinikmati konsumen di berbagai kota mulai dari Medan, Bali dan Makasar.
Baca Juga:
Senada dengan Rayendra, founder Chocodot, Kiki Gumelar juga mengatakan bahwa omzet Chocodot juga mengalami peningkatan di masa pandemi. Awalnya demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi, Chocodot memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia. Tidak disangka produknya justru bisa menjangkau seluruh pelosok negeri. “Produk kami kini dapat dinikmati oleh pelanggan lebih luas bahkan hingga Bulukumba,” ujar Kiki.

Varian cokelat Chocodot pun cukup beragam dan unik. Selain isi dodol, Kiki berinovasi dengan menambahkan isi lain pada cokelat misalnya krim buah, biji kopi, kurma, rempah, teh dan jamu. "Inovasi ini dicapai melalui kolaborasi dengan sejumlah petani cokelat dan pengolah kakao lokal ," tuturnya.
Baca Juga: