Di Jakarta Pusat, Kasus Stunting Ditemukan di 10 Kelurahan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 11 Maret 2021
Di Jakarta Pusat, Kasus Stunting Ditemukan di 10 Kelurahan
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi (tengah). (Foto: MP/Kanugrahan)

MerahPutih.com - Sejumlah wilayah di Jakarta Pusat masih banyak ditemukan warga yang mengalami stunting (gagal pertumbuhan pada anak). Total ada 10 kelurahan.

Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi meminta para lurah di 10 lokasi khusus (lokus) tanggap memonitor wilayah terkait intervensi penurunan stunting.

Menurutnya, persoalan stunting di wilayah Jakpus menjadi hal yang penting. Sebab, indikator kemajuan kota dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan dilihat dari angka stunting.

Baca Juga:

Sampel Virus COVID-19 Varian Baru Ditemukan di Jakarta

“Ini mungkin yang mengalami stunting bukan penduduk tetap, tapi penduduk tidak tetap yang berada di bantaran kali. Namun, kita tidak bisa melakukan pembiaran,” ungkap Irwandi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/3).

Ilustrasi - 'Stunting' salah satunya karena anak-anak, khususnya di bawah 12 bulan, masih kerap mengonsumsi kental manis yang memiliki kandungan protein rendah. (ANTARA/HO-Istimewa)
Ilustrasi - 'Stunting' salah satunya karena anak-anak, khususnya di bawah 12 bulan, masih kerap mengonsumsi kental manis yang memiliki kandungan protein rendah. (ANTARA/HO-Istimewa)

Irwandi mengatakan, meski bukan penduduk asli setempat, lurah harus melakukan pembinaan. Lurah juga diminta tanggap dalam menangani persoalan stunting karena sebagai pemimpin wilayah.

“Jadi lurah harus tahu kalau ada warganya yang belum makan, yang kekurangan gizi. Karena lurah itu management estate. Ini bukti dia bekerja, karena dia harus tanggap,” bebernya.

Baca Juga:

Anies Harap Blok VI Pasar Senen Jadi Ikon Baru Jakarta

Sementara itu, Lurah Karet Tengsin Hari Ananda yang merupakan salah satu wilayah dari 10 lokus stunting mengatakan terus melakukan koordinasi dengan puskesmas dan kader posyandu guna melakukan verifikasi kategori stunting pada balita.

Hari mengungkapkan, dari 157 balita yang masuk kategori stunting, setelah dilakukan verifikasi hanya 28 balita.

“Kami kelurahan, puskesmas, posyandu, dan PKK selalu berkoordinasi untuk melakukan aksi intervensi stunting. Target kita tahun depan nol kasus,” tandasnya. (Knu)

Baca Juga:

Kabar Gembira! Karaoke Akan Kembali Beroperasi di Jakarta

#Gizi Buruk #Jakarta Pusat
Bagikan
Bagikan